Sering, ketika berdiskusi, mereka saling bersilang pendapat, jika sudah demikian maka Pak Lukman lah yang berperan untuk menengahi dan mendamaikan mereka, tentunya dengan menyertai pengetahuan keagamaan yang Pak Lukman miliki. Sebagai contoh di salah satu episodenya yang berjudul Kehilangan Gentong. Jamaah mushola sempat ribut menanyakan kepada Uut, sang merebot mushola tentang gentong untuk berwudhu serta merta hilang. Uut bingung karena ia baru saja mengisi air di gentong tersebut, tapi sekarang gentong itu hilang. Tentu, para jamaah menyalahkan Uut atas hilangnya gentong. Dion datang sambil bernyanyi dengan kalimat menyindir jamaah sehingga jamah tersebut tersinggung dan marah.
Di tengah keributan itu, Pak Lukman datang untuk menengahi. Ia kemudian menceritakan sebuah kisah yang dipetik dari kisah sufi tentang kehilangan. Secara bijak ia mengajak semua yang ada di mushola untuk mencari gentong tersebut sebelum saling menuduh lagi. Pak Lukman benar, gentong tersebut ternyata tak hilang, melainkan dibawa oleh Buyung untuk menampung ikan-ikan Koi yang baru dibelinya. Hanya saja, Buyung memang tidak sempat meminta ijin terlebih dulu pada Uut, sehingga menimbulkan masalah antar jamaah itu sendiri. Untuk itu, Buyung meminta maaf dan mereka pun melakukan sholat berjamaah.
Selain Mushola Pak Lukman, TPI juga telah memiliki tayangan religi lainnya seperti Mu'jizat setiap Sabtu pukul 04.30 WIB, Majelis Az-zikra setiap Sabtu pukul 05.00 WIB, Siraman Qalbu Bengkel Hati bersama Ustadz Dhanu setiap Minggu pukul 05.00 WIB, Tafsir setiap Senin, Rabu dan Jumat pukul 05.00 WIB.00 WIB.
Nizar
KOMENTAR