Kami melakukan pemetaan. Setelah mendapat izin dari aparat desa setempat, kami kemudian menemukan solusi agar masyarakat tidak menebang pohon sebagai kayu bakar. Caranya kami ajari mereka membuat biogas. Dengan biogas, ada banyak manfaat yang didapat. Masyarakat juga tak perlu mencari kayu ke hutan serta tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli gas elpiji. Itu belum termasuk manfaat bio slurry yang bisa dijadikan pupuk kompos.
Bagaimana mengawalinya?
Karena reaktor itu sendiri harus dibeli, maka pertama kali kami mencari bantuan dari berbagai pihak, termasuk uang patungan dari teman-teman LSM. Setelah terkumpul, Februari 2014 kita membeli satu reaktor dan ditempatkan di rumah warga bernama Pak Marsaid. Begitu biogas itu berhasil, masyarakat pun mulai melirik teknologi ini.
Tapi, sebenarnya untuk sampai tahap menerima memang tidak mudah. Sebab sebelumnya sudah ada masyarakat yang membuat biogas tetapi gagal. Mereka kecewa, sudah menghabiskan uang cukup banyak namun tidak berhasil. Yang penting lagi adalah memberi pemahaman tentang peralihan dari pemakaian kayu ke biogas demi menyelamatkan lingkungan.
Caranya bagaimana?
Ya, dengan melakukan pendekatan. Saya sering ngopi sambil ngobrol dengan bapak-bapak di pinggir jalan desa sampai jam 12 malam. Saat itulah saya melakukan edukasi kepada mereka. Tentu pendekatannya dengan “gaya warung kopi” alias tidak formal. Semua itu saya lakukan pelan-pelan. Alhamdulillah akhirnya bisa diterima. Saat ini di Brau sudah ada 9 reaktor berukuran 6 m3 dan satu lainnya berukuran 12 m3.
Sekarang warga mulai sadar sehingga banyak sekali yang mengajukan dibuatkan reaktor. Warga rela meski harus membayar dengan cara mengangsur. Justru kami yang kewalahan sebab kami juga mencari dana bantuan agar masyarakat tidak terlalu berat. Selama ini masyarakat hanya menanggung setengahnya, sisanya kami carikan dari berbagai lembaga termasuk BUMN Jasa Tirta yang pernah menyumbang tiga reaktor serta patungan dari teman-teman Yabule.
Untuk 1 reaktor berukuran 6 m3 harga sekaligus pemasangannya sekitar Rp10 juta. Reaktor bukan buatan kami.
Seberapa besar biogas yang dihasilkan oleh satu buah reaktor?
Satu reaktor ukuran 6 m3 bisa digunakan dua rumah, masing-masing rumah bisa memakai pagi-siang-sore/malam masing-masing 3 jam.
Bagaimana sebetulnya cara kerja biogas pada reaktor?
Setiap pagi, peternak mengumpulkan kotoran sapi kemudian memasukkannya ke dalam lubang mirip sumur kecil. Kotoran tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan 1 banding 1. Di atas sumur tersebut ada semacam pengaduk yang fungsinya mirip seperti mixer untuk mengaduk kotoran sapi supaya benar-benar hancur.
KOMENTAR