Penghijauan sangat penting di sebuah rumah. Biasanya penghijauan dilakukan dengan membuat taman kecil di depan atau di belakang rumah.
Tidak hanya sebagai pelengkap rumah, kehadiran taman bisa menambah suasana nyaman. Rumah kelihatan indah dan menyenangkan tak hanya bagi pemilik rumah tapi juga tamu yang datang.
Apalagi bagi masyarakat kota yang bergulat dengan polusi udara dan suhu udara yang makin panas, rumah adalah tempat yang tepat mencari kenyamanan.
Itulah pentingnya memiliki taman meski tak harus luas.
Berbagai jenis taman bisa Anda buat mulai dari taman mediterania, yaitu beberapa tanaman dicampur dengan kolam ikan yang dihiasi dengan air mancur.
Taman Jepang yang dapat memberikan kesan tenang. Atau, taman tropikal yang sangat cocok untuk rumah di Indonesia.
Yang terpenting adalah sesuaikan dengan luas taman dan tanaman yang akan ditanam. Jangan sampai tamannya kecil tapi tanamannya terlalu besar sehingga taman terlihat tak menarik. Atau sebaliknya taman besar tapi tanamannya kecil-kecil sehingga tak kelihatan.
Namun, bisa juga halaman hanya diisi rumput saja dan satu tanaman Kamboja Jepang, misalnya, sudah bisa menampilkan keindahan tanaman belakang Anda.
Adanya air mancur mungil pun bisa menambah suasana lain. Gemericik air yang mengalir akan menambah suasana indah dan tenang di hati.
Air juga dapat menetralisir siklus oksigen ke dalam rumah. Lengkapi taman belakang dengan meja dan kursi makan dari kayu untuk tempat berkumpul seluruh keluarga saat ada arisan atau pertemuan.
Namun, dalam kondisi rumah yang tak begitu luas, mungkin agak sulit memiliki taman belakang. Tak masalah, Anda bisa mengakalinya dengan membuat halaman belakang di balkon atau di lantai atas tanpa melupakan segi keindahan.
Beberapa taman berikut ini bisa menjadi inspirasi Anda.
1. Rumput Sintetis
Posisi taman terletak di lantai dua di samping ruang keluarga. Meski tak terlalu luas, namun Ina Kusumastuti, sang pemilik rumah, mampu memberikan kesan berbeda di taman ini.
Ina menyebutnya sebagai tempat bersantai di luar. Lantainya sengaja memakai rumput sintesis, beberapa tanaman hidup di pot, disertai meja dan kursi makan dari kayu.
Jika hujan datang, tak perlu khawatir karena ada payung besar yang siap menaungi dari curahan air. “Anginnya kadang cukup besar di sini tapi tak menghalangi keinginan untuk bersantai di tempat ini,” kata Ina.
2. Tanaman Rambat
Rumah yang cukup luas memang akan memberikan keleluasaan mengekspresikan keinginan pemiliknya. Salah satunya kediaman Nisa Faher dan Munashir Adam ini.
Taman yang cukup asri berada di belakang rumah, di depan ruang makan. Tanaman merambat sengaja ditanam untuk menutupi tembok belakang sehingga terlihat indah.
Namun, terkadang udara panas yang menyengat membuat tanaman mati. “Harus rajin mengurus tanaman agar tanaman tetap terlihat indah dan nyaman,” terang Nisa. Keindahan taman pun bisa dilihat dari balik dapur yang memiliki jendela kecil.
3. Taman di Balkon
Rurie Wuryandari dan Salman Wisnu yang tinggal di daerah Bintaro memiliki taman yang rimbun di depan rumah. Sebagai ganti taman belakang, pasangan ini membuat taman di balkon bersebelahan dengan kamar anak kembar mereka.
Balkon pun dibuat sedemikian rupa seperti di halaman belakang mulai dari alat-alat BBQ, bunga-bunga yang segar dan berwarna-warni, tanaman yang menjuntai ke bawah sehingga menutupi balkon agar tak terlihat dari luar, meja makan, sofa, serta kursi untuk bersantai.
“Di sinilah kami berkumpul bersama keluarga. Tempat ini menjadi tempat favorit saya di rumah karena sangat menyenangkan kalau sudah berkumpul di sini,” jelas Rurie.
4. Unsur Kayu & Besi
Restoran satu ini memang selalu mengusung satu tema khusus yang berkaitan dengan rumah di setiap cabang restorannya.
Salah satu yang terbaru bertema taman belakang (backyard) dan terletak di Depok. Suasana taman sengaja diciptakan agar orang yang datang merasakan makan di sebuah taman belakang.
Kursi atau meja yang terbuat dari kayu dan besi menjadi daya tarik tersendiri. Memang akan lebih indah jika memakai tanaman hidup, namun tak masalah tanaman plastik pun bisa menjadi cantik jika tahu penempatannya.
Noverita K Waldan
KOMENTAR