Masyarakat media sosial kembali geger oleh penemuan kotak jajanan anak berisi kondom yang konon beredar di sekolah-sekolah dasar di daerah.
Setelah sebelumnya banyak ditemukan jajanan anak yang membahayakan karena mengandung zat-zat berbahaya, kini justru beredar jajanan anak yang membahayakan dari segi kesehatan serta mental anak.
Menurut lansiran Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) di akun Facebook resminya, dituliskan bahwa penemuan ini berasal dari Wakil Ketua P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Bekasi.
Jajanan itu berupa kotak makanan bergambar figure-figur yang disukai anak, yang didalamnya ada susu serta karet berbentuk sangat mirip kondom.
Di akun facebooknya, YKBH menuliskan:
Setelah jajanan yang mengandung borax, pewarna kain, formalin serta zat berbahaya lainnya, juga jajanan yang mengandung narkoba dalam berbagai jenis, bentuk, dan warna yang menarik, kini beredar jajanan anak berisi KONDOM susu dan parachute plastik dan batu
Jajanan ini tersebar di sekolah negeri dan perkampungan. Biasanya dibawa tukang agar-agar atau makanan ringan lainnya.
Berbagai hal terjadi tanpa sepengetahuan kita, dan itu menghancurkan anak Indonesia.
Tak berapa lama, psikolog Elly Risman pun mengutarakan komentarnya melalui akun Facebook resmi YKBH tentang keberadaan kotak jajanan anak berisi kondom tersebut.
“Kami terkejut begitu mendapatkan informasi ini dari wakil ketua P2TP2A Kota Bekasi. Kami sadar ada bahaya besar yang sedang mengancam anak-anak kita lewat mainan ini.”
Dilanjutkan Elly, berkaca pada pengalamannya bertemu banyak orangtua dan anak-anak, didapatkan informasi bahwa orangtua sekarang jarang mempunyai kesempatan berdialog dengan anak karena kesibukan.
“Mereka seringkali lebih banyak menanyakan bagaimana pelajaran dan PR di sekolah, jarang bertanya hal lain seperti topik obrolan apa yang sedang hangat dengan teman sebaya, juga tentang jajanan di sekolah,” tulisnya.
Padahal, perkara jajanan anak ini termasuk hal yang perlu diperhatikan. Contohnya pada kasus kotak jajanan anak berisi kondom yang baru-baru ini ditemukan, akan memberikan dua bahaya pada anak.
Pertama, bahaya dari sisi kesehatan. Apabila benar seperti dilansir di media sosial Path bahwa plastik mirip kondom tersebut digunakan untuk mengonsumsi susu, maka jelas hal itu sangat riskan apabila ditilik dari sisi kesehatan.
Selain itu, objek berbahaya ini pun dikhawatirkan bisa memengaruhi moral dan pengetahuan anak mengenai hal yang tak sepantasnya diketahui anak usia sekolah.
“Target yang paling empuk adalah anak-anak TK dan SD yang masih lugu dan tidak punya bekal sama sekali dari ortunya tentang jajanan, apalagi jajanan yang mengandung narkoba dan Pornografi,” tambah Elly ketika berkomentar tentang jajanan yang ia sebut sebagai jajanan yang membahayakan jiwa dan keimanan anak ini.
Dituliskan, P2TP2A Kota Bekasi menemukan kotak jajanan berisi kondom tersebut dijual oleh pedagang yang menjual jajanan lain di sekolah-sekolah kota Bekasi. Namun, dikabarkan BPOM sudah menanggapi laporan ini.
“Mari mengambil hikmah dari kasus ini, agar kita sebagai ortu lebih peka dan sadar bahwa anak kita adalah sasaran tembak dari berbagai panah beracun yang menghancurkan kehidupannya. Mari kita galang kekuatan dan kepedulian. Mari kita lindungi anak kita,” ujar Elly.
Kasus ini semacam teguran untuk kita para orangtua. Apakah kita sudah cukup memperhatikan anak dan memberikan “pagar” yang bisa menjaganya dari hal-hal buruk?
KOMENTAR