Ketika mendengar Sydney, mungkin yang terbayang di benak Anda adalah riuh kesibukan dan suasana gemerlap khas kota besar. Bisa jadi itu benar. Namun ternyata tak sepenuhnya kesan itu yang didapat saat melancong ke sisi lain ibu kota negara bagian New South Wales ini.
Nun jauh sekitar 114 km di sebelah barat Sydney, perjalanan sekitar 1,5 jam mengendarai mobil membawa saya ke kawasan wisata bernama Katoomba. Sepanjang jalan terlihat desa-desa kecil yang indah dengan rumah bergaya kuno khas abad 19. Rasanya seperti ada di masa lampau. Rumah bertembok bata atau bercat putih selalu dilengkapi pagar kayu rendah warna serupa di beranda. Cantik!
Namun, yang bikin saya penasaran, konon katanya di tempat ini ada legenda suku Aborigin tentang tiga tebing vertikal jelmaan gadis cantik yang disebut Three Sisters. Letak persisnya berada di wilayah pegunungan Blue Mountains.
Bulan Januari lalu, NOVA bersama rombongan Indonesia AirAsia X Familiarization Trip yang bekerja sama dengan Destination New South Wales (NSW) berkesempatan mendatangi Blue Mountains, yang juga termasuk dalam daftar situs warisan dunia.
BACA: 7 Wisata Keluarga Tak Terlupakan di Australia Barat
Kawasan cagar alam seluas 200.000 hektar yang berpusat di Katoomba ini bahkan dikenal sebagai habitat asli suku Gundungurra, salah satu bagian dari suku Aborigin.
Semburat Kabut Biru
Udara bersih dan segar terhirup saat kaki kami menjejak pintu masuk Taman Nasional Blue Mountains. Sebelum mulai mengeksplor, kami mampir dulu ke Conservation Hut, sebuah restoran yang menjadi titik awal jelajah. Letak restoran yang didirikan 12 tahun lalu ini memang persis menghadap ke Jamison Valley. Tapi, wujud Three Sisters tak bisa dilihat dari sini.
Ada jalur menurun berupa 980 anak tangga yang harus dilalui untuk mencapainya. Wow! Butuh sekitar 2 jam untuk pergi dan kembali ke lokasi awal. Hari Minggu ketika kami tiba, cukup banyak turis dan penduduk lokal yang bersemangat sekaligus terengah-engah usai turun-naik menangkap keindahan Three Sisters maupun air terjun Katoomba di sekitarnya.
Hari semakin sore, tak lama minibus rombongan pun membawa saya dan teman-teman ke Echo Point, lokasi terbaik untuk melihat dan mengabadikan dengan jelas lanskap Blue Mountains.
Sejauh mata memandang, hamparan pegunungan hijau kebiruan seolah tak bertepi. Nama Blue Mountains rupanya berasal dari minyak pohon eukaliptus (pohon asli Australia) yang memantulkan cahaya matahari hingga menimbulkan semburat kabut biru. Sungguh menyejukkan mata, dibarengi hawa dingin yang kian menyergap.
BACA: Gaya Hijab Kasual Jenahara Saat Traveling
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR