Saat usia anak belajar berjalan, memang akan menggemaskan kala melihat anak berjalan jinjit. Tapi, ternyata kebiasaan anak berjalan jinjit ini bisa menjadi indikasi serius bila terus terjadi hingga ia bertambah usia.
Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bila anak berjalan jinjit ketika fase ia belajar berjalan, sebenarnya terbilang normal-normal saja. Begitu pula jika anak berjalan jinjit sesekali dan di lain waktu berjalan seperti biasa.
Anak yang jinjit saat belajar berjalan memang hal wajar dan tak perlu dikhawatirkan. Sebelum anak menginjak usia 3 tahun, berjalan dengan jinjit memang sangat normal.
BACA: 5 Hal Penting Kala Bayi Belajar Berjalan
Akan tetapi bila kebiasaan anak berjalan jinjit terus berlangsung hingga ia berusia lebih dari tiga tahun, anak dianjurkan dievaluasi perihal kemampuan koordinasi tubuhnya. Anak juga perlu diperiksa tentang kemampuan tumbuh kembang dan perkembangan ototnya.
Lebih lanjut mengenai kebiasaan anak berjinjit, simak penjelasan yang disarikan dari New Kids Center berikut.
Kenapa Anak Berjalan Jinjit?
Saat bayi berada di terus, ia akan meringkuk seperti bola dengan tumit yang mendorong ke arah pantat dan kaki mereka ke arah bawah. Hal ini membuat tendon Achilles mereka sangat rapat dan sulit diregangkan ketika ia sudah lahir.
Saat bayi berusia 12 – 14 bulan, ia akan belejar berjalan. Saat inilah mereka kemungkinan besar berjalan dengan berjinjit dan dengan alami akan terbiasa berjalan dengan telapak kaki datar.
Setelah 3 – 6 bulan bisa berjalan, kebiasaan anak berjalan jinjit ini akan berkurang atau bahkan hilang.
Saat anak berusia 3 tahun, semua anak hampir bisa dibilang telah mampu jalan dengan kaki datar. Meski sesekali, ia bisa jalan berjinjit khususnya saat berjalan cepat atau berlari.
BACA: 6 Pertanyaan Populer Seputar Bayi Belajar Jalan
KOMENTAR