Dia mencuri ATM milik Profesor M untuk belanja beberapa barang berharga, seperti ponsel, arloji, dan sebagainya. Total uang Profesor M yang dikuras mencapai Rp 52 juta.
LYS menggandeng sopir pribadi Profesor M, EW (22) untuk mencuri uang di ATM tersebut.
EW menjadi sopir pribadi Profesor M sejak Maret 2015. LYS yang merekomendasikan EW menjadi sopir pribadi Profesor M. Menurut LYS, awalnya Profesor M memintanya sebagai sopir. Tapi LYS menolak dan berjanji akan mencarikan sopir pribadi.
Profesor M sempat ragu saat akan menerima EW. Tapi LYS mengungkapkan bahwa EW pernah kuliah di kampus yang menjadi tempat Profesor M mengajar.
Profesor M pun mengecek informasi tersebut. Ternyata EW memang pernah menjadi mahasiswa di kampus tersebut. Akhirnya Profesor M bersedia menerima EW menjadi sopir pribadinya.
Sejak saat itu LYS akrab dengan EW. LYS sering curhat masalah rumah tangganya. Diam-diam dua orang ini menjalin asmara. Hubungan asmara keduanya tetap terjalin setelah LYS resmi bercerai dengan Profesor M pada Desember 2015.
“Saya yang memintanya dia mengambil ATM tersebut,” terang sebut LYS.
Professor M sempat kelimpungan mencari ATM miliknya. Dia semakin kaget karena uang di rekeningnya terus berkurang. Profesor M pun memblokir ATM dan lapor ke Mapolrestabes Surabaya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete mengatakan modus pencurian ini adalah dendam.
Tersangka Lucky dendam kepada tersangka karena diperlakukan kurang enak selama membina rumah tangga. Dendam ini baru dilampiaskan setelah LYS cerai dengan Profesor M.
“Setelah kami lidik, dugaan pelaku mengarah kepada tersangka,” kata Takdir.
Surya
KOMENTAR