Tabloidnova.com - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Provinsi Sulawesi Utara sudah mengantongi nama-nama tersangka pemerkosaan terhadap SC (19), gadis asal Manado.
SC diperkosa 15 orang di Bolaang Mongondow Utara hingga korban mengalami gangguan jiwa.
"Mereka (para pelaku) ada sindikat. Ini pasti bukan yang pertama dan tentu mereka akan cari mangsa lain," kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Prof dr Vennetia Ryckerens Danes dalam konferensi pers di Swiss-belHotel Maleosan Manado, Jalan Jalan Sudirman Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (7/5/2016).
"Saya akan kejar mereka sampai ketemu, ini orang besar, kalau orang biasa pasti sudah lama ditangkap," kata wanita asal Manado yang kental berdialek Manado ini.
Vennetia mengaku sudah mengantongi nama-nama tersangka. Korban asal Kota Manado ini awalnya dijemput dua teman dekatnya berjenis kelamin perempuan dengan menggunakan kendaraan yang dikendarai pria yang tak dikenal SC pada 24 Januari lalu.
Mereka kemudian menuju ke Bolmut. Sebelum diperkosa 15 pria, SC sendiri dicekoki narkoba hingga tak sadarkan diri. Setelah tak sadar, korban diperkosa selama berhari-hari.
Setelah itu, SC kembali dipulangkan oleh teman perempuannya yang mengajaknya pertama kali dan merupakan teman sekampung korban.
Baca juga: Biadab! Gadis 19 Tahun di Manado Digilir 19 Pemuda
Menurut Kepala BPPPA Sulut Ir Erny Tumundo, berdasarkan laporan jejaring mereka, ada dua fenomena langka juga yang terjadi di Sulut, antara di Kabupaten Minut dan Bolmut.
"Di Minut, ada sebuah sekolah yang 23 murid perempuannya hamil. Tak kalah juga di Bolmut, ada kelompok pelajar membentuk geng yang paling banyak berhubungan dengan siswi perawan, menjadi kepala geng," kata dia. Namun, hal itu masih perlu diklarifikasi.
Beberapa langkah yang akan mereka lakukan untuk meminimalisasi hal ini antara lain turun ke lokasi yang dimaksud bersama advokasi dan tim lakukan pembentukan kelompok peduli sahabat.
"Nanti jadi perpanjangan tangan dari kami sehingga kalau ada masalah, yang kami utamakan adalah pencegahan, dan diharapkan bisa masuk ke keluarga-keluarga," kata Erny.
KOMENTAR