Tabloidnova.com - Saat Ramadhan, kurma menjadi salah satu pilihan favorit untuk berbuka puasa. Buah asal Timur Tengah itu dianggap baik untuk kesehatan, terutama selama bulan puasa.
Salah satu tempat favorit berburu kurma di Jakarta adalah Pasar Tanah Abang. Sentra grosir itu, selain menjadi tujuan berburu pakaian, juga kurma.
Alex, pedagang kurma di pinggiran Pasar Tanah Abang, mengungkapkan, ada beragam jenis kurma yang dijual. Kurma-kurma tersebut antara lain Kurma Madina, Mesir, Saudi Arabia, Kurma Ajwa, Medjool atau California, Kurma 'Tangkai' Tunisia dan Palm Fruit.
Harga yang dibanderol untuk buah kurma pun beragam. Mulai dari Rp 50.000 per kilogram hingga Rp 350.000 per kilogram.
Kurma paling murah berjenis Madinah, Rp 50.000 per kilogram. Dibanding jenis kurma Madinah super seharga Rp 70.000 per kilogram, kurma Madinah jenis biasa ini berbentuk lebih kecil. Namun kurma ini memiliki rasa yang sama. Kurma Madinah juga paling diminati.
"Rasanya manis dan teksturnya lembut. Harganya juga terjangkau," kata Alex di Jalan KH. Mas Mansyur, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Sementara paling mahal yakni kurm Ajwa. Kurma bewarna hitam ini kerap disebut kurma Nabi Muhammad SAW karena paling disukai Nabi. Harga per kilogram cukup mahal yani Rp 350.000.
Baca juga: Coba Ayam Kurma, Sajian Istimewa di Bulan Ramadan
Sementara kurma lainnya, seperti kurma Mesir, dianggap memiliki khasiat sendiri. Kurma seharga Rp 60.000 per kilogram itu kerap dicari lantaran bisa dijadikan beberapa obat seperti diabetes, demam berdarah dan lainnya.
Toko kurma Alex berada di pinggiran Jalan KH Mas Mansyur. Alex merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang memakan sebagian badan jalan atau persisnya berada di depan toko karpet. Menurut Alex, berdagang di kaki lima lebih menguntungkan karena banyak pembeli.
"Kalau di Blok F (Pasar Tanah Abang) biasanya pada malas. Soalnya harus parkir dan macet," kata Alex.
Pemilik toko kurma yang dijaga Alex sempat membuka toko di Blok F saat awal berdiri. Namun tak bertahan lama dan memilih untuk berdagang kaki lima di pinggiran. Toko kurma itu tersebar di beberapa titik di Jalan KH Mas Mansyur.
"Mungkin ada 15 toko sekarang. Paling banyak di pinggir jalan. Sisanya beberapa toko ada di Thamrin City," kata Alex.
Pria asal Tangerang ini bercerita alasan atasannya membuka beberapa toko di pinggir jalan. Salah satunya membuat menarik pengunjung.
"Yang jaga toko juga saudara-saudara semua," ujar Alex.
Kahfi Dirga Cahya / Kompas.com
KOMENTAR