Tak berlebihan rasanya bila demam berdarah disebut sebagai penyakit “tahunan” di Indonesia. Hampir setiap memasuki musim penghujan, biasanya di bulan Januari, banyak orang yang terkena demam berdarah.
Sebagai negara tropis, tak heran bila nyamuk penyebab demam berdarah yaitu Aedes Aegypti, banyak bersarang di Indonesia.
Untuk memperingati ASEAN Dengue Day atau Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN pada 15 Juni, mari ketahui fakta penyakit demam berdarah di Indonesia seperti dilansir HalloSehat.
Setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, mari lebih peduli dengan kebersihan lingkungan agar risiko demam berdarah bisa dicegah.
1. Masuk ke Indonesia sejak 1968
Demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya yaitu pada tahun 1968. Ketika itu, sebanyak 58 orang terinfeksi demam berdarah, 24 orang meninggal dunia (angka kematian 41,3 persen).
2. Tertinggi di ASEAN
Selama 41 tahun, yakni sepanjang tahun 1968 - 2009, WHO mencatat Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
3. Penurunan angka kasus
Angka penderita dan angka kematian karena demam berdarah berkurang, meski angkanya belum menggembirakan. Pada tahun 2013, sebanyak 112.511 orang Indonesia menderita demam berdarah dan 871-nya meninggal dunia.
Tahun berikutnya yaitu 2014, sebanyak 71.668 orang Indonesia terkena demam berdarah dengan 641 di antaranya meninggal dunia.
Seperti dilansir dari website Kementerian Kesehatan RI pada bulan Januari tahun 2016, Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat sebanyak 3.298 orang terkena DBD dan sebanyak 50 orang meninggal karenanya.
KOMENTAR