Potret miris kondisi pendidikan di tanah air. Puluhan siswa SDN Pasangkayu di Kelurahan/Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat terpaksa belajar melantai karena tak punya kursi dan meja.
Sejumah siswa yang tak bisa belajar sambil jongkok berinisiatif membawa sendiri meja lesehan agar bisa belajar lebih santai.
Kondisi ini dialami sekitar 60 siswa di sekolah ini. Akibatnya, sejumlah siswa yang berada di dua kelas berbeda tersebut tampak tidak bisa berkonsentrasi penuh saat belajar, lantaran kelelahan jongkok atau berbaring selama berjam-jam hingga pulang sekolah.
Agar bisa rileks mengerjakan tugas sekolah, para guru mempersilakan setiap siswa bebas mengatur posisi duduk membungkuk atau berbaring di kelas sambil mengerjakan tugas sekolah.
Saat wartawan meninjau kondisi belajar siswa, Rabu (27/7/2016) kemarin tampak para siswa belajar dalam posisi membungkuk atau berbaring di lantai. Sebagian lantai sekolah diberi karpet, namun selebihnya hanya lantai keramik tempat siswa duduk.
Agar kondisi sekolah tetap bersih dan seragam siswa tidak kotor terkena lumpur atau debu dari luar kelas, para siswa dan guru harus melepas sepatu terlebih dahulu sebelum masuk kelas.
Baca juga: Kisah Anak-anak Suku Bajo Belajar di Sekolah Terapung yang Sudah Reyot
Aliando, salah satu siswa sekolah yang berjarak beberapa meter dari rumah jabatan sekretaris daerah Mamuju Utara ini mengeluh tak bisa lama konsentrasi belajar lantaran setiap hari kelelahan membungkuk atau berbaring di kelas saat belajar.
Aliando berharap sekolahnya kelak punya kursi dan meja yang layak seperti sekolah lainnya agar ia bisa belajar lebih baik.
“Cepat lelah karena harus jongkok lama. Pakaian juga mudah kotor dan kusut,” ujar siswa SDN 2 Pasangkayu ini.
Andi sri endang, petugas Tata Usaha SDN 2 Pasangkayu mengaku sudah lama siswanya terpaksa belajar dalam kondisi melantai seperti ini lantaran sekolahnya tak punya kursi dan meja yang cukup.
Sejumlah siswa yang tak ingin kelelahan belajar sambil membungkuk membawa sendiri meja lesehan.
“Pihak sekolah sudah mengusulkan permintaan mebeler kursi dan meja ke Dinas Pendidikan, tapi sampai hari ini belum ada,” ujar Endang.
Jumlah siswa di SDN 2 Pasangkayu sebanyak 141 orang. Sebanyak 60 di antaranya, yang menempati dua kelas, terpaksa harus belajar melantai sejak beberapa bulan terakhir kerena kekurangan mebeler.
Junaedi / Kompas.com
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR