Kantong semen selama ini sering dipandang remeh, orang pun lebih sering membuangnya. Namun bagi Ermien Setyawati, kantong kertas semen bekas ini justru bisa menjadi kerajinan yang menarik.
"Dibuat dompet, tempat handphone, tas, hingga kap lampu," ujarnya seperti dikutip dari Surya, Selasa (13/9/2016).
Warga Jalan Semolowaru, Surabaya ini mengaku, inspirasi membuat kerajinan dari kertas semen di dapat ketika ia mengikuti seminar daur ulang di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur pada 2011 lalu.
"Saat itu saya sempat bertanya-tanya, apa bisa kertas semen dijadikan bahan tas dan sebagaianya. Pasalnya kertas semen tersebut susah untuk dibentuk," ucapnya.
"Namun, setelah diberi arahan dan panduan, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuatnya. Dan meskipun sempat gagal berulang kali, namun tidak mematahkan semangat saya untuk mencobanya dan akhirnya berhasil juga," tambah dia.
Ermien menyebutkan, penggunaan kertas semen ini untuk pembuatan tas, dompet, dan kerajinan lainnya masih tergolong jarang.
"Apalagi pemerintah Surabaya kan selama ini mengkampanyekan bebas sampah, jadi klop," ujarnya.
Baca juga: Nina Nuraniyah: Ubah Limbah Jadi Untung Melimpah
Adapun tahap pengerjaannya, pada awalnya kertas semen dibersihkan, sebagian permukaan kertas diikat sesuai dengan pola. Lantas dicelup dalam bak berisi pewarna tekstil sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya kertas dijemur hingga kering. Kemudian, kertas disetrika, dipotong, dan dijahit sesuai dengan pola yang diinginkan.
Proses akhir kertas dilapisi vernis agar terlihat mengkilat.
Untuk memproduksi kerajinan daur ulang kertas semen, Ermien memberdayakan tetangga sekitar rumahnya.
"Saya membikin kerajinan daur ulang ini, biasanya dibantu dengan dua orang tetangga. Pengerjaan paling lama adalah membuat tas dari bahan daur ulang, dengan waktu pengerjaan selama dua hari," ucapnya.
"Sedangkan pengerjaan paling cepat adalam membuat dompet, dengan waktu pengerjaan selama satu hari," tambah dia.
Ermien membanderol produknya seperti tas, dompet, dan barang - barang kerajinan yang menarik dan unik ini, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 175.000.
Setiap hari Ermien, menghasilkan 10 tas dan dompet. Hasil kerajinannya dijajakan di gerai usaha kecil-menengah milim Pemerintah Kota Surabaya dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.
Dari kerja kerasnya ini, ia mendapat keuntungan sekitar Rp 3 juta per bulan.
Ia optimistis usahanya berkembang dengan menambah pekerja dan meluaskan pasar dompet ramah lingkungan ini.
Rizki Mahardi / Surya
KOMENTAR