Jerawat pada vagina bisa saja timbul meski Anda sudah menjaga kebersihan organ vital tersebut. Tak perlu terlalu khawatir, sebab menurut Kyrin Dunston, MD di Signature Functional Medicine di Georgia dalam Prevention.com, jerawat pada vagina itu sangat wajar.
"Jerawat pada vagina berbeda dengan jerawat di wajah, punggung, dada ataupun ketiak anda," kata Dunston. Penyebab jerawat vagina pun bisa beberapa macam.
Bila Anda memiliki jerawat pada vagina, apa yang harus Anda lakukan?
Anda bisa menggunakan obat untuk menurunkan peradangan pada jerawat vagina.
Apapun obat yang anda gunakan, berhati-hatilah mengaplikasikan obat pada area radang.
Jangan lupa pastikan tangan Anda dalam keadaan yang bersih, lalu jangan mengaplikasikan obat di kulit vagina Anda yang bertekstur lembut atau kulit mukosa.
(Baca juga: Diabetes Hingga Tisu Pengharum, 2 Dari 7 Penyebab Vagina Gatal-gatal)
Obat jerawat vagina yang disarankan Dunston adalah:
1. Sabun Aromavita Oregano
Coba gunakan sabun tanpa wewangian dan mengandung anti bakteri alami, seperti minyak oregano. Nah, minyak oregano ini dipercaya memiliki kemampuan menangkal bakteri berbahaya dan dapat mencegah timbulnya jerawat.
2. ClearClinic GTS 2.4
Lotion yang mengandung 2 persen ekstrak daun teh hijau dapar menurunkan peradangan jerawat secara signifikan.
Bahan aktif daun teh hijau dengan mentimun dapat membantu menenangkan kulit.
(Baca juga: 10 Cara Memakai Teh untuk Kecantikan dan Kesehatan)
3. Esens Daun Teh Organik
Minyak daun teh memiliki khasiat antimikroba (untuk bakteri dan jamur) dan secara efektif membersihkan pori-pori.
"Esens teh juga membantu menjaga kelembaban alami kulit serta memberikan sensasi tenang pada kulit. Kemudian menyeimbangkan sekresi minyak dari kelenjar sebaceous," jelas Dunston.
Namun perlu diperhatikan, minyak teh yang tidak dilarutkan justru bisa membuat iritasi. Jadi pastikan Anda melarutkannya dengan air.
Bila curiga lakukan tes dahulu pada kulit lengan bawah Anda sebelum digunakan pada vagina.
Penulis | : | Indira D. Saraswaty |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR