NOVA.id - Tanpa kita sadari, ternyata ada jenis-jenis makanan tertentu yang bisa memengaruhi kondisi vagina kita.
Bila kita mengonsumsi makanan dan minuman yang tepat, vagina akan terhindar dari berbagai masalah.
Dan yang menyenangkan, cara alami ini bahkan bisa membuat saat intim kita dengan suami semakin menyenangkan, lho!
Baca juga: Jangan Sepelekan! Yuk Cegah Infeksi Vagina dengan 6 Cara Ini, Dijamin Ampuh Loh
Yuk perhatikan enam masalah vagina yang sering kita alami dan cara jitu untuk mengatasinya:
1. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya bakteri yang masuk melalui saluran uretra.
Biasanya, penyebaran bakteri tersebut terjadi pada saat kita membersihkan vagina atau sesudah buang air.
Akibatnya bakteri masih menempel dan berkembang biak dengan cepat, sehingga menyebabkan infeksi kandung kemih.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengkonsumsi jus cranberry.
Baca juga: Stop! Jangan Lagi Percaya 5 Mitos Kanker Serviks Ini
Kandungan pada buah cranberry bisa mencegah munculnya pertumbuhan bakteri pada selaput dinding kemih.
Namun ingat, minuman ini juga banyak mengandung gula, sehingga tak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.
Cara lainnya, adalah dengan konsumsi teh hijau, karena teh hijau mengandung antimikroba yang bisa menangkal bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
Jika masalah vagina ini terjadi pada Anda, sebaiknya mulailah untuk mengkonsumsi jus cranberry sekitar 2-3 cangkir setiap hari, dan rasakan efeknya.
2. Infeksi Ragi
Vagina yang sehat memiliki banyak vakteri lactobacillus, bakteri baik yang membantu menstabilkan kadar pH.
Secara normal, tingkat asam di vagina akan mencegah ragi tumbuh tak terkontrol.
Namun, beberapa faktor lain seperti penggunaan antibiotik, menopause, diabetes yang tak tertangani dengan baik, atau terapi hormon serta penggunaan kontrasepsi bisa mengganggu kadar pH.
Perbanyak konsumsi makanan yang kaya probiotik seperti plain yoghurt, sauerkraut atau kubis asam, kimchi, miso, dan tempe yang berguna untuk menyeimbangkan pH, sehingga pertumbuhan lactobacillus pun terkontrol.
3. Vagina Kering
Keringnya vagina disebabkan karena menurunnya produksi estrogen, yang dalam kondisi normal membantu vagina jadi elastis dan memberikan lubrikasi alami.
Sayangnya, kondisi seperti menopause, melahirkan, menyusui, atau alergi dan konsumsi obat-obatan penurun demam bisa membuat produksi estrogen menurun, sehingga vagina kering dan tak nyaman.
Baca juga: Ih, 7 Penyakit Kulit Ini Bisa Menular Dari Hubungan Seks, Lho!
Perbanyak konsumsi makanan dengan proses masak yang minimal, seperti edamame organik, tahu, atau tempe.
Selain mengandung estrogen, jenis makanan tersebut juga bersifat hydrophilic, atau bisa meningkatkan kadar air dalam tubuh.
4. Vagina Kendur
Biasanya, kondisi ini akan dialami perempuan pascamelahirkan atau ketika sudah memasuki usia menopause.
Hal tersebut dikarenakan dinding, otot, serta jaringan vagina mulai melemah.
Namun, vagina kendur juga dapat disebabkan oleh adanya kelainan hormon turunan atau genetik dan perubahan berat badan yang drastis.
Baca juga: Stop! Jangan Lakukan 5 Kebiasaan Ini Setelah Bercinta, Bikin Miss V Jadi Iritasi!
Untuk itu, perlu dilakukan berbagai cara untuk mengatasinya, salah satunya dengan melakukan latihan kegel.
Namun, apabila kondisi vagina yang kendur dirasa mengganggu dan tak bisa diatasi dengan senam kegel, kita bisa segera konsultasi pada dokter agar diberi penanganan yang tepat.
5. Vagina Gatal
Selain infeksi jamur, vagina gatal juga dapat disebabkan oleh penggunaan produk pembersih kewanitaan yang kurang tepat.
Untuk mencegah iritasi, selalu pastikan untuk tidak memakai pantyliner yang beraroma (perfumed), menghindari pembersih vagina yang mengandung parfum, dan menghindari douching alias menyemprot vagina bagian dalam.
Gunakan antiseptik kewanitaan yang mengandung Povidone–Iodine untuk mengatasi jamur penyebab gatal dan mengatasi iritasi yang kerap terjadi karena garukan.
6. Keputihan
Sebenarnya, keputihan merupakan kondisi normal yang bisa dialami setiap perempuan.
Namun ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan keputihan tak normal, seperti berbau, berwarna putih susu atau kekuningan, dan jumlah yang berlebih.
Salah satu penyebabnya ialah, bakteri, jamur dan kondisi stres yang menyebabkan perubahan hormonal sampai dengan keringat yang berlebihan.
Untuk menghindari keputihan selalu jaga kebersihan daerah kewanitaan dengan rutin mengganti celana dalam dan area kewanitaan tetap kering, serta menjaga kebersihan saat menstruasi dengan menggunakan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone–iodine. (*)
Penulis | : | Firli Athiah Nabila |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR