NOVA.id - Dengan iming-iming pemberian uang, gadget, hingga antar-jemput ke sekolah, pedofil ini berhasil 'mangsa' sembilan korbannya.
Selama beberapa bulan, peristiwa pencabulan ini ternyata tak disadari para orangtua korban.
Sebab, para korban dinilai sangat dekat dengan dengan pelaku AW (28).
"Sudah dianggap seperti paman sendiri. Mereka sering main bersama, begitu juga para korban lain," tutur Hesti, salah satu orangtua korban yabg disambangi NOVA.id di rumahnya di kawasan Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (4/9) lalu.
Baca juga: Tak Diizinkan Keluarga untuk Operasi Sesar, Ibu Hamil Ini Nekat Bunuh Diri, Ini Penyebabnya
Bahkan lantaran harus bekerja dari pagi hingga sore, Hesti pun mempercayakan AW untuk mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.
"Anakku sering cerita, saat pulang sekolah ia sering diberi uang oleh AW. Buat jajan katanya," sambungnya lagi.
Kecurigaan terhadap AW pun tak ada.
Sampai akhirnya, akhir-akhir ini Hesti mengendus keanehan pada diri anaknya, FN.
"Beberapa minggu terakhir dia sering murung. Tatapan matanya kosong. Seperti sedang memikirkan beban berat," curhat Hesti.
Baca juga: Luar Biasa! Bukan Emas Atau Berlian, Ini Warisan Putri Diana Untuk Anak-anaknya
Bahkan FN sempat tak mau lagi diantarkan AW ke sekolah.
"Padahal sebelumnya mereka sangat dekat. Tapi kenapa tiba-tiba anakku jadi menjauh gini. Aku mulai berpikir, sepertinya terjadi sesuatu di antara mereka."
Ketika ditanyakan apa yang terjadi, bocah 14 tahun ini enggan menjawab.
Hingga akhirnya, pada 18 Agustus lalu akhirnya sang anak menceritakan peristiwa pilu yang telah menimpanya.
"Hati ini mau hancur ketika mendengar cerita anakku."
Baca juga: Wah Ternyata Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Beli Lemari Es buat Rumah Barumu!
FN mengaku, ia telah dicabuli AW sesaat sebelum pergi ke sekolah.
Itulah sebabnya ia menjadi trauma terhadap pelaku.
Berangkat dari situ, Hesti akhirnya mengonsultasikan hal ini ke tetangganya, Gunarsih untuk mencari jalan keluar.
Sebelumnya, rumah Gunarsih adalah tempat yang dijadikan para anak kecil untuk berkumpul, termasuk FN.
Bahkan ketika mereka sedang berkumpul, AW pun kerap ikut.
Baca juga: Menyeramkan! Ini Ciri-Ciri Anak Mengalami Pelecehan Seksual
"Aku iba. Akhirnya beberapa anak lain dan orangtuanya yang biasa main dirumah kupanggil satu per satu untuk ditanyakan apakah mereka mendapat hal serupa," ujar Gurnasih.
Rumah Gunarsih, tetangga korban yang rumahnya dijadikan tempat berkumpul bocah korban pencabulan/Bagus Septiawan
Ternyata benar, beberapa dari mereka telah jadi alat pemuas budak nafsu AW.
Dari situ, mereka melaporkan pelaku ke Polsek Cengkareng agar segera ditindak.
Polisi pun bertindak tegas. AW ditangkap di rumah kontrakannya pada malam harinya.
Baca juga: Orang Tua, Lakukan 5 Cara Ini Agar Anak Terhindar Dari Pelecehan Seksual
Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Oktorika, pelaku mengaku telah mencabuli sembilan korban.
"Tetapi yang baru lapor ke kami hanya lima. Empat sisanya belum. Nah, yang sudah melapor ini akan segera kami tangani," sautnya.
Akibat perbuatannya, AW dijerat Pasal 76E UU No. 35 Tahub 2014 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (*)
Bagus Septiawan/NOVA.id
KOMENTAR