NOVA.id - Saat sakit menyerang, biasanya kita selalu diberikan resep antibiotik.
Perlu diketahui, sebenarnya ada batasan ketika mengkonsumsi antibiotik.
Seperti yang dilansir dari laman womenshealthmag.com, ketika kita diberikan resep antibiotik untuk mengobati sakit atau infeksi yang bukan disebabkan oleh virus, maka sebenarnya antibiotik tidaklah cukup membantu.
Dikatakan oleh Keri Peterson, M.D., seorang internis di kota New York, AS, bahwa semua antibiotik tidak sama.
Sehingga lebih baik selalu tanyakan kepada dokter ataupun apoteker yang ditemui apa saja yang perlu dihindari saat mengkonsumsi antibiotik tersebut.
(Baca juga : Bukan Karena Kanker, Ini Kata Georgia Soal Alasannya Ceraikan Aldi Taher)
"Antibiotik dapat mempengaruhi bagian tubuh yang lain selain bakteri yang ditargetkan" jelas Keri Peterson, M.D.
Ia kembali mengatakan, meski kebanyakan antibiotik belum terbukti mengacaukan kontrasepsi hormonal, namun ternyata ada pengecualian.
Seperti Rifampin (digunakan untuk mengobati meningitis) dan juga Rifabutin (digunakan untuk mengobati TBC atau tuberkulosis) ternyata bisa menurunkan kadar hormon KB yang mencegah ovulasi.
Peterson menyarankan, ketika dokter memberikan resep untuk salah satu obat tersebut dan kemudian mengkonsumsi antibiotik tersebut, sebaiknya menggunakan pencegah kehamilan seperti kondom, setidaknya satu minggu di luar dosis terakhir.
(Baca juga : Yuk Selektif Memilih Makeup Agar Kulit Tetap Cantik Terawat, Begini Cara yang Tepat
Selain itu, saat mengkonsumsi antibiotik sebaiknya menghidari alkohol.
Peterson menambahkan, meski alkohol tidak mengurangi keefektifan sebagian besar jenis antibiotik namun bisa mengurangi energi dan juga menunda penyembuhan dari sakit yang dialami.
Karena saat mengkonsumsi alkohol dan antibiotik akan menyebabkan mual, pusing dan ngantuk.
Antibiotik umum seperti metronidazole (digunakan untuk mengobati infeksi vagina dan parasit), tinidazole (untuk mengobati infeksi bakteri vagina), dan trimethoprim-sulfamethoxazole (untuk mengobati infeksi saluran pernapasan dan telinga) tidak boleh dicampur dengan alkohol.
Ini karena bisa membuat sakit kepala, mual, muntah, serta memacu detak jantuk menjadi lebih cepat.
( Baca juga : Wah, Ternyata Hal Ini yang Bisa Sebabkan Kebutaan Pada Anak )
Jika kita melakukan hal yang tidak dianjurkan, maka antibiotik selain membunuh bakteri dari penyakit yang kita idap, namun juga bisa menghilangkan bakteri yang menguntungkan pada usus kita.
Jika hal ini terjadi tentu akan membuat perut sakit dan menyebabkan diare.
Untuk membantu meredakan gangguan pada usus dan pencernaan secara umum, bisa menggunakan probiotik.
Peterson mengatakan, beberapa antibiotik seperti augmentin yang mengkonsumsinya harus dengan makanan agar terhindar dari gangguan perut.
(Baca juga : Kisruh Anaknya dan Vanessa Angel Jadi Sorotan, Rachmawati Soekarnoputri Angkat Bicara )
Sementara itu, jenis antibiotik lain seperti penicillin ( untuk mengobati infeksi bakteri) diminum saat perut kosong untuk meningkatkan penyerapan.
Peterson menyarankan untuk mengecek kemasan atau petunjuk yang tertulis sebelum meminumnya.(*)
Penulis | : | Winggi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR