Jokowi berpesan bahwa Bandara Silangit mampu menjadi gerbang Marsipature Huta Na Be (gerbang memperbaiki kampung halaman orang Batak) untuk kemakmuran bagi suku-suku Batak. Apalagi, katanya, Danau Toba menyimpan sejarah bumi dan kekayaan seni budaya suku-suku di Tano Batak.
Kepala Negara menegaskan, saat ini pemerintah tengah membuat "ledakan baru" di dunia pariwisata melalui promosi Danau Toba.
Saat meresmikan Bandara Internasional Silangit, Jokowi menabuh tagading (Gondang Batak). Ia didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, dan Gubernur Sumut Tengku Erri Nurady.
Setelah meresmikan Bandara Selangit, Jokowi pun meluncur menuju Alun-alun Tengku Amir Hamzah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Baca juga: Inspirasi Bagi DJ di Indonesia, Ay Claudia Jadi Duta Seni dan Budaya ASEAN 2017
Di sana, dirinya disambut dengan antusias dari warga yang datang untuk menerima sertifikat tanah.
Masih sebagai kepala pemerintahan, Jokowi membagikan 9 ribu sertifikat tanah kepada masyarakat Langkat, Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang (Mebidang).
Hal unik pun terjadi saat Jokowi bertemu warga, banyak diantara mereka yang bersalaman dengan Jokowi dan mengenalkan diri dengan marga mereka "Siregar" ataupun "Nasution".
“Sekarang saya sudah menjadi keluarga besar Sumatera Utara. Tadi ada yang menyalami saya sambil bilang, 'Pak saya Siregar, Pak saya Nasution'. Saya bilang, iya saya ngerti... Kita semua bersaudara," ujar Jokowi di Langkat, Jumat (24/11).
Baca juga: Tampil Cantik Tak Harus Sakit, Terapi Ini Kencangkan Kulit Tanpa Jarum Suntik
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR