NOVA.id - Seorang bocah murid sekolah dasar (SD) di Poso, Sulawesi Tengah, mengalami luka bakar pada kedua telapak tangan setelah dianiaya oleh kedua orang tua angkatnya.
Aldi Pabaleba (7), siswa kelas 1 SDN Watu Awu, Kecamatan Lage, terpaksa tidak bisa lagi masuk sekolah setelah kedua tangannya terkelupas dan tidak bisa menulis usai dianiaya oleh kedua orang tua angkatnya.
Korban dianiaya dengan cara disundut rokok dan disiram garam panas.
Baca juga: Kakak Beradik Dicabuli Ayah Kandung, Bukti Nyata Jika Pelaku Pencabulan Tak Selamanya Orang Jauh
Dilansir dari Kompas.com, saat bersama aparat kepolisian bertandang ke rumah Aldi Pabaleba pada Selasa (28/11), kedua orang tua angkat masing-masing ayah Sarun Bongka Ombo (36) dan ibu Yustina (36) mengakui seluruh perbuatannya telah menganiaya Aldi atas dugaan sering mencuri.
Kedua pelaku juga mengakui penganiayaan dilakukan dengan cara membakar telapak tangan dengan rokok dan menyiramnya pakai garam panas sebagai bentuk hukuman agar korban tidak mengulangi perbuatannya.
"Kami berdua sebagai orang tua angkat memang sering memberikan sanksi dengan menyulut rokok atau siram garam panas agar anak itu tidak lagi mencuri barang orang," kata Yustina.
Baca juga: Makin Mesra, Chelsea Islan Berikan Kejutan Ini di Hari Ulang Tahun Daffa Wardhana
Di tempat terpisah, saksi mata sekaligus pelapor, Titin (30) mengatakan, Aldi Pabaleba sudah dua hari tinggal sementara di rumahnya karena korban ketakutan untuk pulang.
Menurutnya, kedua pelaku sudah merawat Aldi sejak berumur 5 tahun.
Dia disekolahkan oleh orang tua angkatnya karena ayah dan ibu kandung Aldi tinggal di luar Kabupaten Poso.
"Anak ini sudah dua hari tinggal di rumah. Dia takut pulang ke rumahnya karena takut akan dipukul lagi. Kalau dari pengakuan korban, penganiayaan dilakukan saat dia berada di dalam rumah, dan terakhir terjadi seminggu sebelum akhirnya pelaku dilaporkan ke pihak kepolisian setempat," jelas Titin.
Source | : | https://www.kompas.com |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR