Kalau ditanya apakah mendapatkan profesor yang sama saat menyelesaikan tesisnya selama S-2, jawabannya adalah tidak. Karena saat S-2, professor Raeni berasal dari kampus lain.
Oleh karena itu, Raeni harus melewati proses wawancara dengan calon profesor dan program director S-3 hingga akhirnya mendapatkan unconditional offer letter.
Perjalanannya mencari beasiswa juga tidak mulus.
"Awalnya saya dinominasikan dalam shortlist beasiswa dari kampus, namun untuk international Student tidak meng-cover semua biaya. Jadi saya menyampaikan ke kampus bahwa saya tidak bisa menerima hanya partically funded," ujarnya.
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
Selanjutnya ia mencoba mendaftar Beasiswa Unggulan Dikti dan LPDP, yaitu beasiswa untuk dosen.
Namun, Raeni terkendala belum mempunyai Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
Raeni saat itu masih mempunyai Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) yang membuatnya tidak bisa mendaftar.
"Lalu saya mendaftar beasiswa lanjutan LPDP, awalnya belum diterima karena ada salah satu persyarakat yang belum memenuhi. Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk mendaftar lagi pada periode berikutnya dan lolos untuk direkomendasikan sebagai penerima beasiswa lanjutan dari magister ke doktoral LPDP,’’ papar Raeni.
Baca juga: Mirip Banget! Beginilah Wajah-Wajah Cantik Kedua Putri Sridevi
Dalam persiapan menyambut keberangkatannya ke Inggris pada September nanti, Raeni banyak membaca jurnal-jurnal yang berhubungan dengan bidang studinya.
Namun, dia juga tidak melupakan quality time bersama keluarganya. Pada pertengahan Februari lalu, Raeni pergi umrah bersama kedua orangtuanya.
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR