NOVA.id – Tak kita sadari, ternyata perabotan rumah tangga di sekitar kita berpotensi menyimpan substansi penyebab penyakit kanker atau karsigonik.
Para pakar toksikologi melalui Reader's Digest menjelaskannya.
1. Sofa
Sofa empuk favorit kita ternyata bisa menyebabkan penyakit.
Selain sofa, matras dan furnitur sejenis lainnya kemungkinan dibuat dengan TDCIPP, bahan anti-api yang berpotensi menimbulkan kanker (karsinogen).
Pada sebuah studi di 2013 yang dilakukan Duke University ditemukan bahwa kandungan ini ada dalam darah setiap orang yang mereka cek.
(Baca juga: Yang Alami Lebih Aman! Pakai Cara Ini Saja Daripada Harus Filler atau Tarik Benang Demi Kecantikan Wajah)
Ini juga merupakan satu dari 10 bahan kimia yang paling banyak ditemukan di peralatan rumah tangga.
The Natural Resources Defense Council menyarankan kita semua mengganti sofa yang dibeli sebelum tahun 2013 dan mengecek label rincian saat mau membeli furnitur baru.
Pastikan kita tidak membeli dan menyimpan barang-barang yang bisa menyebabkan kanker.
(Baca juga: Lagi Kekinian, Masker Lidah Buaya Bisa Atasi Beragam Masalah Kulit loh, Yuk Coba Buat!)
2. Tirai dan karpet
Candmium adalah kandungan karsinogenik yang terdapat pada rokok.
Jika merokok di dalam rumah, cadmium dan zat yang terkandung dari rokok lainnya bisa masuk ke dalam permukaan lembut seperti tirai atau karpet dan bersembunyi di permukaannya.
Bahkan, lama setelah bau rokoknya hilang, zat tersebut masih ada dan sulit dibersihkan dengan produk pembersih.
Apa yang harus dilakukan? Berhenti merokok tentunya.
(Baca juga: 50 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook Dicuri, Mark Zuckerberg Tuliskan Permintaan Maaf di Sebuah Halaman Koran)
3. Taman dan kebun
Dioksin adalah karsinogen yang dihasilkan dari sisa-sisa zat kimia yang berada di tanah dan air.
Zat ini juga terdapat pada debu di lemari, kotoran di lantai, dan residu pada sayuran.
Pakar kesehatan Sophia Ryann Gushée mengatakan, risiko terkena penyakit kanker dari paparan dioksin bisa jadi lebih besar.
Untuk mencegahnya, gunakan sarung tangan saat bekerja di kebun dan selalu mencuci tangan sebelum masuk ke taman.
Hindari membakar barang-barang rumah tangga di sekitar rumah.
(Baca juga: Jangan Diabaikan, 7 Kondisi Ini Merupakan Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin)
4. Kulkas lama
Menurut cancer.org, Polychlorinated biphenyls (PCBs) bisa muncul dari peralatan rumah tangga lama, lampu fluorescent, dan benda-benda elektronik.
Belum lama tak diproduksi secara komersial di Amerika Serikat, PCBs masih diproduksi dan digunakan di negara-negara berkembang.
Dari semua PCBs yang pernah diproduksi, 70 persennya masih ada di lingkungan.
Solusinya, singkirkan peralatan rumah tangga lama dan lampu fluorescent yang ada di rumah.
Perhatikan peringatan soal ikan-ikan atau binatang pemakan ikan lainnya yang mungkin terkontaminasi PCBs.
(Baca juga: Usai Melahirkan Bayi Laki-Laki, Ibu Ini Ditemukan Meninggal di Masjid)
5. Produk-produk pembersih
Formaldehyde dikenal sebagai karsinogen yang ditemukan pada makanan, kosmetik, jenis produk pembersih (seperti cairan pembersih, pelembut pakaian, dan pembersih karpet), cat, dan lainnya.
Juga didapatkan dari menghirup gas untuk memasak dan perapian terbuka.
Pilihlah dengan baik produk pembersih yang akan dibeli.
Jika enggan menggunakan cairan kimia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan perabotan tanpa bahan kimia.
Selain itu, pastikan ventilasi di ruang masak terbuka.
(Baca juga: Dhawiya Zaida Menangis di Hadapan Ibunda, Begini Permintaannya Kepada Elvy Sukaesih Saat Menjenguk Lagi)
6. Lemari baju
Perchloroethylene atau zat yang sering dipakai untuk mencuci kering (dry cleaning) dapat bersifat karsinogenik dan tersimpan di tempat kita menaruh pakaian yang dicuci kering.
Kandungan ini juga ditemukan pada spot remover, semir sepatu, dan pembersih kayu.
Solusinya, gunakan sarung tangan saat membersihkan sepatu dan benda-benda berbahan kayu.
Jika bajumu ingin di-dry cleaning, carilah binatu yang tidak menggunakan bahan perchloroethylene.
(Baca juga: Alami Sakit Perut karena Gangguan Pencernaan? Coba deh Konsumsi 5 Minuman Berbahan Alami Ini)
7. Penutup jendela dan lantai vinil
Phthalates berpotensi menyebabkan kanker serta mengganggu sistem reproduksi dan pertumbuhan manusia.
Zat ini bisa ditemukan di lantai vinil, tirai kamar mandi, kulit sintetis, penutup jendela, wallpaper, dan benda lainnya yang juga dibuat dari PVC vinil.
Bahkan, dapat pula ditemukan pada kemasan plastik makanan.
(Baca juga: Update Kondisi Terbaru Limbad, Keluarga: Sekujur Kulit Tubuhnya Mati Rasa)
Cobalah menghindari benda-benda yang dibuat dari PVC vinil.
Carilah produk yang diberi label phthalate-free.
Mindbodygreen.com menyarankan untuk membuang mainan plastik yang dibuat sebelum 2008 serta mengganti benda-benda, seperti botol atau wadah dengan benda berbahan kaca atau stainless.
Selain itu, pertimbangkan kembali jika mau menggunakan pembungkus plastik makanan dan wadah plastik.
(Baca juga: Jaga Bentuk Tubuh dengan Cara Diet? Begini Jawaban David Beckham Tentang Diet yang Dilakoninya)
8. Gelas styrofoam
Styrene diketahui sebagai karsinogen yang digunakan dalam plastik polystyrene yang bisa dibentuk menjadi busa atau produk plastik solid, seperti gelas, piring, baki, dan kemasan.
Styrene tersebut bisa masuk ke minumanmu jika kamu menggunakan gelas berbahan styrofoam.
Hindari penggunaan styrofoam untuk mengonsumsi makanan dan minuman panas serta cermat membaca label produk sebelum menggunakannya.
(Baca juga: Wah Obesitas Memicu Penyakit Diabetes, Yuk Turunkan Berat Badan dengan 5 Hal Ini!)
9. Perpustakaan
Menurut Library of Congres dan sumber lainnya dari pemerintahan, pasokan medis, perpustakaan, dan artefak di museum bisa jadi disterilisasi menggunakan ethylene oxide yang juga diketahui sebagai karsinogen.
Masalah ini biasa dihadapi mereka yang banyak bekerja dengan bahan kimia.
Kita bisa meminimalisasi dampaknya dengan tidak membawa barang-barang tersebut ke rumah.
(Baca juga: Masih Sering Kacau Jalani Aktivitas Sehari-hari? Begini Resep Rahasia Atur Pola Hidupmu Ala David Beckham)
10. Pembasmi serangga
Banyak orang yang tak menyukai serangga karena itu menggunakan pembasmi serangga untuk membasminya.
Pembasmi serangga banyak mengandung karsinogen glyphosate yang berpotensi menyebabkan kanker.
Cermatlah membaca label produknya sebelum menggunakan dan pertimbangkan untuk menggunakan pembasmi serangga alami yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. (*)
(Nabilla Tashandra/Kompas.com)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR