Berdasarkan hasil penelitian North American Menopause Society, kedelai membantu sejumlah perempuan menghadapi 'hot flashes' -perasaan demam panas tiba-tiba, dalam gejala menopause.
4. Baik untuk fungsi ginjal
Protein yang terkandung dalam kedelai penting untuk mereka yang sedang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal.
Sebuah analisa dari sembilan kali percobaan menunjukkan efek positif kedelai terhadap penyakit ginjal kronis.
5. Menurunkan kolesterol jahat
Berdasarkan hasil penelitian National Institute of Health and Nutrition, Tokyo, Jepang, kedelai yang nengandung isoflavon terbukti secara signigikan menurunkan lemak jahat atau LDL (low-density lipoprotein).
Namun, pada saat yang sama kedelai tak mengubah lemak baik atau HDL (High-density lipoprotein).
6. Baik untuk jantung
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, menambahkan kedelai pada daftar makanan saat diet bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
7. Menambah kesehatan tulang
Kedelai juga bisa menambah kesehatan tulang, terutama sudah terbukti terhadap perempuan Asia.
Isoflavon membantu meningkatkan kandungan mineral pada tulang, terutama setelah masa menopause.
Meski begitu, kedelai tak lepas dari kontroversi.
Sejumlah penelitian mengungkapkan, kedelai mengandung isoflavon, kandungan seperti estrogen yang berbahaya bagi kandungan, menstimulasi pertumbuhan sel kanker dan mengganggu fungsi tiroid.
Namun, sejumlah penelitian lain mengindikasikan, kedelai bisa menurunkan kolesterol tinggi, mereduksi gejala menopause, serta manfaat lainnya seperti yang telah disebutkan di atas.(*)
Nabilla Tashandra / Kompas.com
Source | : | Nova |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR