NOVA.id - Siapa yang tidak mengenal makanan tahu dan tempe?
Hampir pasti seluruh masyarakat Indonesia mengenal dua jenis makanan yang berbahan dasar dari kedelai tersebut.
Hampir setiap hari, mungkin kita mengonsumsi tahu atau tempe dalam menu harian kita.
Akan tetapi, tak banyak yang mengerti, di balik "kesederhanaan tahu, pada khsusunya, tersimpan ribuan manfaat bagi kesehatan.
Penelitian menunjukkan, banyak orang, terutama di Asia, yang banyak mengonsumsi kedelai, ternyata memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami penyakit jantung, obesitas, dan juga kanker payudara.
Kanker payudara adalah salah satu penyakit paling mematikan, dan faktor diet bisa memainkan peran yang signifikan terhadap perkembangannya.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah studi di Science Direct mengungkap, perempuan ras kaukasian mengalami jumlah penderita kanker payudara terbesar, sementara perempuan Asia adalah yang paling sedikit.
Beberapa studi lain menyebutkan, meningkatkan konsumsi kedelai bisa menurunkan risiko kanker payudara.
Salah satunya, makanan yang berbahan dsar kedelai tadi adalah tahu..
Tahu dibuat dengan proses pengentalan susu kedelai dan membentuk hasil prosesnya menjadi makanan.
Tahu kaya akan protein, bebas gluten, tidak mengandung kolesterol, serta rendah kalori.
Lalu, apa saja manfaat tahu bagi kesehatan?
1. Mengurangi risiko kanker
Saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat, kedelai bisa membantu mengurangi risiko pembentukan sel kanker.
Salah satunya kanker payudara.
Sebuah analisa yang dilakukan terhadap 35 penelitian menemukan, kedelai mengurangi risiko kanker payudara pada perempuan Asia.
Berdasarkan penelitian Tufts University, kedelai mampu memberi manfaat bagi perempuan dalam mengurangi risiko kanker payudara agresif.
Selain itu, kedelai juga bisa membantu para penderita kanker prostat sembuh lebih cepat, daripada mereka yang tidak mengonsumsi produk kedelai.
Kedelai juga bisa melindungi tubuh dari kanker usus dalam beberapa kasus.
2. Kesuburan wanita
Saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat, kedelai bisa menambah kesuburan wanita.
3. Mengurangi gejala-gejala pada menopause
Kedelai mengandung phytoestrogen atau yang dikenal dengan isoflavon, yang sama dengan struktur hormon estrogen perempuan.
Isoflavon dapat mengurangi gejala kesehatan yang muncul karena kekurangan estrogen pada masa menopause.
Berdasarkan hasil penelitian North American Menopause Society, kedelai membantu sejumlah perempuan menghadapi 'hot flashes' -perasaan demam panas tiba-tiba, dalam gejala menopause.
4. Baik untuk fungsi ginjal
Protein yang terkandung dalam kedelai penting untuk mereka yang sedang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal.
Sebuah analisa dari sembilan kali percobaan menunjukkan efek positif kedelai terhadap penyakit ginjal kronis.
5. Menurunkan kolesterol jahat
Berdasarkan hasil penelitian National Institute of Health and Nutrition, Tokyo, Jepang, kedelai yang nengandung isoflavon terbukti secara signigikan menurunkan lemak jahat atau LDL (low-density lipoprotein).
Namun, pada saat yang sama kedelai tak mengubah lemak baik atau HDL (High-density lipoprotein).
6. Baik untuk jantung
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, menambahkan kedelai pada daftar makanan saat diet bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
7. Menambah kesehatan tulang
Kedelai juga bisa menambah kesehatan tulang, terutama sudah terbukti terhadap perempuan Asia.
Isoflavon membantu meningkatkan kandungan mineral pada tulang, terutama setelah masa menopause.
Meski begitu, kedelai tak lepas dari kontroversi.
Sejumlah penelitian mengungkapkan, kedelai mengandung isoflavon, kandungan seperti estrogen yang berbahaya bagi kandungan, menstimulasi pertumbuhan sel kanker dan mengganggu fungsi tiroid.
Namun, sejumlah penelitian lain mengindikasikan, kedelai bisa menurunkan kolesterol tinggi, mereduksi gejala menopause, serta manfaat lainnya seperti yang telah disebutkan di atas.(*)
Nabilla Tashandra / Kompas.com
Source | : | Nova |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR