Bahkan latihan ini juga bisa meningkatkan metabolisme selama berjam-jam setelah selesai melakukan latihan.
Juga termasuk latihan kekuatan yang menargetkan otot perut.
(Baca juga: Penampilan Jennifer Dunn saat Hadiri Sidang Bikin Gagal Fokus, dari Bulu Mata Palsu hingga Pipi Merah Merona)
6. Stres
Stres merupakan gangguan tubuh yang sering kita hadapi.
Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang menyebabkan kadar gula darah menurun.
Itulah mengapa kita sering menambakan makanan manis dan berlemak saat mengalami stres.
Selama masa-masa sulit ini, tubuh juga masuk ke mode "flight atau "fight" di mana otak kita akan berpikir bahwa kita telah menghabiskan semua kalori meski belum melakukannya.
Bahkan jika kita sibuk di tempat kerja, sangat penting untuk menyisihkan beberapa saat untuk beristirahat dan bersantai.
Ini akan memberikan keajaiban secara fisik dan mental.
(Baca juga: Yuk, Belanja Kosmetik Murah di Jakarta X Beauty 2018 Akhir Pekan Ini, Banyak Diskon!)
7. Tidak berolahraga cukup keras
Saat berolahraga cobalah untuk mencapai intensitas 70 hingga 85 persen dari denyut jantung maksimal.
Pada saat itu kita akan sulit untuk berbicara.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicine and Science dalam Sports and Exercise, perempuan pasca menopause yang melakukan latihan berintensitas tinggi selama 16 minggu kehilangan lebih banyak lemak perut dibanding mereka yang melakukan latihan intensitas rendah.
Hingga akhirnya, membakar lemak membutuhkan defisit kalori dan kita akan dapat mencapainya dengan lebih efisien. (*)
KOMENTAR