NOVA.id- Instagram merupakan salah satu media yang sedang digandrungi oleh masyarakat.
Media sosial ini merupakan wadah di mana banyak orang mengekspresikan hobinya lewat foto atau pun video.
Tak jarang mereka bahkan mengunggah segala hal yang mereka miliki atau pun jalani.
Tapi, pernahkah Sahabat NOVA merasa cemas ketika berselancar di sana?
Jika mengalaminya, berarti kita termasuk ke dalam Instagramxiety.
(Baca juga: Bagaimana Para Astronaut Menjalankan Salat dan Puasa di Luar Angkasa?)
Instagramxiety merupakan kondisi nyata yang membuat seseorang merasa kelelahan, stres, iri, sedih dan membenci diri sendiri, setelah melihat unggahan orang lain di Instagram.
Foto-foto menarik dari para selebritis, blogger, influencer, keluarga dan teman bisa mengarahkan kita pada rasa rendah diri.
Sulit untuk tidak membandingkan kehidupan diri sendiri dan orang lain melalui unggahan yang mereka bagi.
Satu foto saja cukup untuk membuat suasana hati memburuk.
(Baca juga: Mary Bell, Bocah Pembunuh Berantai Berdarah Dingin Asal Inggris)
“Kedengarannya sulit untuk mengalihkan diri dari Instagram. Namun, ini serius, Instagram bisa memengaruhi suasana hati saya setiap hari,” kata Jenny Stallard, jurnalis, editor, dan pengarang buku.
“Satu foto saja cukup untuk mengubah wajah tersenyum saya menjadi cemberut,” tambahnya.
Trik untuk menyelamatkan diri dari kejamnya dunia media sosial adalah dengan menemukan cara mengatasinya.
Cobalah untuk unfollow akun yang membuat kita merasa cemas.
Lalu, ikuti Instagram yang membuat kita tertawa.
(Baca juga: Benarkah Pil Kontrasepsi Timbulkan Efek Samping Meningkatkan Depresi?)
Atau, hindari membuka Instagram saat suasana hati sedang buruk.
“Bukan berarti harus melarikan diri dari Instagram, tapi cukup dengan lebih selektif memilih akun yang akan terlihat di linimasa kita. Saya biasanya berhenti mengikuti akun yang membuat diri sendiri merasa buruk,” saran Jenny.
“Jika ingin, saya bisa follow lagi. Namun, saya rasa, hidup akan lebih mudah jika tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan unggahan orang lain. Lebih bagus juga untuk kesehatan mental,” paparnya.
Cal Strode, juru bicara Mental Health Foudation, mengatakan; “Terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa meningkatkan kecemasan. Sebelumnya, kita hanya bisa melihat kehidupan beberapa orang. Namun, dengan adanya Instagram, kita bisa mengetahui hidup ratusan pengguna.”
(Baca juga: Kisah Cinta Rahasia Perawat Militer Amerika dengan Tahanan Perang Nazi)
“Yang kita tahu, penerimaan diri sangat krusial bagi kesejahteraan mental. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya membuat kita merasa ‘tidak cukup’,” tambah Cal.
Tahun lalu, Instagram ditetapkan sebagai media sosial paling buruk bagi kesehatan mental. Menurut laporan dari The Royal Society for Public Health, aplikasi berbasis foto ini bisa menyerang persepsi tubuh ideal, mengganggu tidur, dan menimbulkan fear of missing out (FOMO).
Para peneliti meminta 1,479 orang berusia 14 hingga 24 tahun untuk memberikan nilai pada beberapa media sosial terkait kecemasan, kesepian, dan komunitas.
(Baca juga: Nasib Pengrajin Mainan Kayu di India Terancam Akibat Penebangan Hutan
Hasilnya menunjukkan bahwa Instagram merupakan media sosial terburuk, diikui oleh Youtube dan Twitter.
Studi lain menemukan fakta bahwa 30 menit melihat unggahan dengan tagar #fitspiration, bisa membuat perempuan merasa buruk tentang penampilan dan berat badan mereka.
Para ahli memperingatkan, ini bisa menyebabkan gangguan makan.
(Artikel ini sudah pernah tayang di laman National Geographic dengan judul Instagramxiety, Rasa Cemas Melihat Unggahan Orang Lain di Instagram)
KOMENTAR