"Itu merupakan periode yang menyakitkan. Saya tidak hanya merasa sedih," ujarnya.
"Ada kesepian mendalam yang membuat saya merasa sakit dan semakin sakit."
Berbulan-bulan, lalu bertahun-tahun, berlalu.
(Baca juga: Bebaskan Anak Berkotor-kotoran, Alasan Zaskia Adya Mecca Ini Bisa Ditiru)
Di saat teman-teman sebayanya telah mendapatkan pekerjaan, ia gagal lolos tes masuk sekolah yang diimpikan.
Sejak itulah ia merasa takut dan malu untuk keluar rumah.
Kimura hanya keluar rumah untuk membeli makanan dan tidak mengakui bahwa ia sebenarnya menderita dan butuh bantuan.
"Ini merupakan masyarakat yang tidak bisa menerima kesalahan, jadi jika orang membuat kesalahan, mereka akan merasa malu, dan menyendiri di rumah," jelasnya.
(Baca juga: Waduh! Saudara Ipar Meghan Markle Ditangkap Polisi, Kenapa Lagi?)
Namun, akhirnya Kimura mendapatkan konsultasi dengan psikolog.
Kimura mengatakan bahwa melihat fenomena ini menginspirasinya untuk membuat koran.
Dengan koran itu, ia ingin orang-orang hikikomori memiliki cara untuk menjelaskan yang mereka derita, terutama pada keluarganya.
(Baca juga: Ngeri, Merasa Ada yang Merayap di Hidung, Hewan Ini Ditemukan Hidup di Kepala)
Hal itu pun berhasil.
Dilansir dari pri.org, Nao Kimura kini menjadi seorang editor dari sebuah koran "Hikikomori News".
Banyak orang tua dari penulis koran merasa lebih memahami yang dirasakan anaknya.
(Baca juga: Pangeran William Sembunyikan Rahasia Besar demi Lindungi Putranya)
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR