NOVA.id - Hikikomori telah menjadi fenomena populer di Jepang.
Penyakit psikologis ini biasanya dialami para remaja atau dewasa muda yang ditandai dengan mengurung diri dari kehidupan sosial.
Seorang hikikomori akan menolak untuk keluar rumah dan terus mengisolasi dari masyarakat selama kurang lebih 6 bulan.
(Baca juga: Ini Janji Pangeran William untuk Putri Diana yang Tak Pernah Bisa Ia Tepati)
Hal ini terjadi pula pada Naohira Kimura.
Pria berumur 33 tahun ini mengaku sebelumnya tidak meninggalkan rumah selama 10 tahun.
Menjadi hikikomori bermula ketika ia bersiap menjalani ujian masuk sekolah hukum.
(Baca juga: Bikin Gemas, Begini Gaya Gempi saat Nge-Vlog dan Pegang Kamera Sendiri)
"Itu merupakan periode yang menyakitkan. Saya tidak hanya merasa sedih," ujarnya.
"Ada kesepian mendalam yang membuat saya merasa sakit dan semakin sakit."
Berbulan-bulan, lalu bertahun-tahun, berlalu.
(Baca juga: Bebaskan Anak Berkotor-kotoran, Alasan Zaskia Adya Mecca Ini Bisa Ditiru)
Di saat teman-teman sebayanya telah mendapatkan pekerjaan, ia gagal lolos tes masuk sekolah yang diimpikan.
Sejak itulah ia merasa takut dan malu untuk keluar rumah.
Kimura hanya keluar rumah untuk membeli makanan dan tidak mengakui bahwa ia sebenarnya menderita dan butuh bantuan.
"Ini merupakan masyarakat yang tidak bisa menerima kesalahan, jadi jika orang membuat kesalahan, mereka akan merasa malu, dan menyendiri di rumah," jelasnya.
(Baca juga: Waduh! Saudara Ipar Meghan Markle Ditangkap Polisi, Kenapa Lagi?)
Namun, akhirnya Kimura mendapatkan konsultasi dengan psikolog.
Kimura mengatakan bahwa melihat fenomena ini menginspirasinya untuk membuat koran.
Dengan koran itu, ia ingin orang-orang hikikomori memiliki cara untuk menjelaskan yang mereka derita, terutama pada keluarganya.
(Baca juga: Ngeri, Merasa Ada yang Merayap di Hidung, Hewan Ini Ditemukan Hidup di Kepala)
Hal itu pun berhasil.
Dilansir dari pri.org, Nao Kimura kini menjadi seorang editor dari sebuah koran "Hikikomori News".
Banyak orang tua dari penulis koran merasa lebih memahami yang dirasakan anaknya.
(Baca juga: Pangeran William Sembunyikan Rahasia Besar demi Lindungi Putranya)
Bagi Kimura, konsultasi membantunya memperbaiki hubungan dengan ibunya.
Mengembangkan koran tersebut juga meningkatkan keterampilan komunikasinya.
Selain itu juga membantunya menangani depresi yang ia derita.
(Baca juga: Perempuan Asal Bengkulu Jadi Pemenang Miss Grand Indonesia 2018)
"Anda tahu, hikikomori tidaklah unik di Jepang. Ada banyak orang di seluruh dunia yang juga merasakan sakit sejenis ini," kata Kimura.
"Jika orang-orang kesepian, mereka menderita, sangat penting untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan orang lain; begitulah cara anda mulai sembuh." (*)
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR