NOVA.id - Sudah bukan rahasia jika psikologis perempuan begitu kompleks.
Misalnya, ribuan tuntutan sosial dan pengalaman masa lalu membuat kita menjalani kehidupan di bawah tekanan.
Tanpa disadari ketika sudah dewasa pembentukan sosial tersebut memengaruhi cara kita mengekpresikan emosi lingkungan termasuk pada pasangan.
Ini menjadi alasan kuat bercinta pun menjadi tidak menyenangkan.
(Baca juga: Ayo Segera Lakukan 6 Hal Ini Supaya Kembali Semangat Bekerja)
Misalnya, Sahabat NOVA sering memendam rasa marah yang tak tuntas pada pasangan, sehingga mempengaruhi mood saat bercinta.
Jika terjadi hal seperti ini, otomatis psikologis kita merasa tidak nyaman dan
vagina menjadi kering serta sakit ketika bercinta.
“Tidak hanya soal emosi yang terpendam, faktor lelah berkepanjangan juga menjadi salah satu alasannya,” ungkap dr. Boyke Dian Nugraha, SpOg., MARS., seksolog Klinik Pasutri.
Ya, sudah harus menahan emosi, kita juga dituntut untuk mengurusi keperluan rumah tangga dari anak hingga suami.
(Baca juga: 5 Pasangan Selebriti Ini Kompak Hasilkan Karya Bersama, Siapa Saja ya?)
Rutinitas ini bahkan tidak memberikan jeda untuk kita beristirahat.
Bukan hanya soal tidur nyenyak tapi kita pun jarang punya waktu berkualitas dengan diri sendiri.
Lantas bagaimana? Atur jadwal me time di tengah kesibukan.
“Jika tidak dilakukan, bisa-bisa kita menderita gangguan seks yang disebut frigiditas. Dan, ini paling sering dijumpai di klinik,” jelas dr. Boyke.
(Baca juga: Pakai Blazer dari Limbah Plastik, Menteri Susi Tampil Elegan dan Modis)
Sebutan tersebut biasanya diperuntukkan bagi perempuan yang “dingin” di ranjang.
Saat bercinta tubuh tidak merespon rangsangan dengan baik sehingga jadi tidak bergairah.
Jangankan Miss V basah, dicumbu pun rasanya lelah.
Jika sudah begini, banyak hal yang harus diperbaiki dari diri sendiri.
(Baca juga: Merasa Malas dan Bosan di Kantor Usai Liburan? Mungkin Ini Penyebabnya
Mulailah beristirahat dengan baik, jaga stamina dengan olahraga teratur, ekspresikan emosi dengan baik, hingga konsultasi dengan seksolog atau psikolog.
Temukan kebahagiaan diri sendiri dan berikan juga kebahagiaan untuk suami tersayang.(*)
(Tentry Yudvi)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR