NOVA.id - Finalis Putri Indonesia 2009, Qory Sandioriva tak pernah terdengar kabarnya lagi di dunia hiburan beberapa waktu terakhir ini.
Perempuan berusia 27 tahun ini ternyata sedang berjuang melawan penyakit yang cukup mengerikan.
"Saya itu penderita autoimun yang namanya sjogren's syndrome dan lupus," kata Qory Sandioriva yang ditemui Grid.ID.
(Baca juga: Cantik! Begini Penampilan Dinda, Atlet Panah Indonesia Pakai Batik)
Penyakit tersebut membuat Qory mengalami lumpuh secara tiba-tiba.
"Kebetulan saya kena sjorgen itu menyerang orang beda-beda saya tuh kenanya sendi, tulang, syaraf, sama otot," ungkap mantan istri Ramon Y. Tungka tersebut.
"Jadi ketika berat badan saya besar itu kan ada kontraksi, itu menekan tulang belakang saya, itu sampai akhirnya ke syaraf otak," jelasnya.
(Baca juga: Ganteng & Berprestasi, Atlet Hoki Es Ini Ternyata Anak Artis Terkenal)
Qory mengaku kelumpuhan yang tiba-tiba ini sering dialaminya, dan kemudian kembali normal setelah melakukan perawatan.
Sindrom sjorgen adalah gangguan autoimun yang menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri.
Menurut mayoclinic.org, sistem kekebalan tubuh seorang penderita sindrom sjorgen akan menargetkan kelenjar yang membuat air mata dan air liur.
(Baca juga: Tanda Pasti Orang akan Meninggal, Terdengarnya Bunyi Ini Dari Tubuh)
Tetapi ia bisa merusak bagian tubuh lain seperti, sendi, tiroid, ginjal, hati, paru-paru, kulit dan saraf.
Mereka yang beresiko mengalami penyakit ini adalah yang memiliki usia lebih dari 40 tahun, perempuan, dan mereka yang memiliki rematik dan lupus.
Penderita syndrome ini juga bisa mendapatkan komplikasi yang tidak umum seperti pada paru-paru, ginjal atau hati, getah bening, dan seperti yang dialami Qory yang menyerang sarafnya.
(Baca juga: Modis dan Berhijab, Begini Cantiknya Putri Cindy Fatika Sari - Tengku Firmansyah!)
Sehingga memungkinkan dirinya mengalami mati rasa, kesemutan dan terbakar pada bagian tangan dan kakinya.
Semoga Qory bisa segera sembuh dari penyakitnya. (*)
Source | : | Mayo Clinic,Grid.id |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR