NOVA.id - Tahukah Sahabat NOVA, bahwa banyak orang yang gemar makan sirip hiu?
Menu itu dikonsumsi karena mengandung mitos tentang kesehatan, kemakmuran, dan hidup panjang umur.
Akibatnya, sirip hiu makin diburu.
Masalahnya, dalam aplikasi Seafood Advisor, hiu termasuk dalam daftar merah.
Baca Juga : Duh, 5 Kelakuan Soimah Ini Sukses Bikin Kesal Sekaligus Ngakak!
Fakta kelam tentang bagaimana cara mendapatkan sirip hiu hingga bisa tersaji di meja makan akan membuat kita berpikir ulang dan (bisa jadi) tidak mengonsumsinya.
Dwi Ariyoga Gautama, Bycatch and Shark Conservation Coordinator, WWF-Indonesia menjelaskan bahwa secara kejam, hiu-hiu tersebut diambil siripnya hidup-hidup (shark finning).
Hiu-hiu yang telah dipotong siripnya tadi dibuang lagi ke laut.
Sering kali hiu-hiu tanpa sirip itu akhirnya mati perlahan-lahan, dan tak sedikit pula hiu yang diperdagangkan didominasi oleh hiu anakan atau hiu yang belum dewasa.
Baca Juga : Tingkah Lucu Pangeran Harry Saat Ketahuan Mengambil Makanan sebelum Waktunya
Nah, tak ada salahnya jika kita mulai berhati-hati dalam mengonsumsi makanan seafood.
Jangan hanya terpaku pada mitos tentang makanan, namun mengabaikan bagaimana cara bahan makanan itu diperoleh.
Nah, kalau kita tak tahu asal-usul ikan itu ditangkap, WWF Indonesia memberikan tips bagaimana mengenali ikan dari cara menangkapnya, ini di antaranya.
Baca Juga : Tak Peduli Badan Gendut, Ini Alasan Pamela Bowie Tetap Percaya Diri
1. Menggunakan Bom
• Mata ikan memerah, karena ada genangan darah pada kornea mata.
• Tulang belakang patah atau remuk, tidak tersambung, dan tertutup darah karena pembuluh darah tulang belakang pecah, tulang rusuk hancur atau patah dan ada noda darah.
• Darah keluar dari pangkal sirip, tutup insang, area perut, dan dubur.
• Sisik terlepas atau terkelupas yang berada pada bagian tengah panjang ikan.
• Terpotongnya bagian luar tubuh ikan, khususnya sirip.
• Tubuh melengkung ke samping dan saat ditarik atau ditegakkan, seperti ada tulang yang longgar.
Baca Juga : Anak Berusia 9 Tahun Ini Meninggal dalam Tidur, Apa Penyebabnya?
2. Pakai Sianida
• Permukaan mata ikan tampak kabur, berwarna abu-abu.
• Meskipun ikan baru tertangkap, warna insang pucat atau tidak berwarna merah cerah dan warna tutup insang berubah lebih pucat.
• Lendir yang terdapat pada ikan akan keluar dan menyebabkan permukaan kulit ikan tersebut tidak selicin ikan normal.
Baca Juga : Berkebaya, Istri Sunan Kalijaga Tampil Cetar & Berkelas! Intip Gayanya
• Sirip serta ekor ikan menjadi rapuh dan berguguran.
• Badan ikan tampak biru, khususnya pada bagian perut ikan.
Kasihan bukan, Sahabat NOVA? Yuk, mulai sadar untuk saling menjaga ekosistem makhluk hidup di Bumi ya!(*)
(Natalia T. Agnika)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR