NOVA.id - Semua perempuan pasti ingin punya bentuk badan ideal.
Banyak sebagian dari kita melakukan beragam cara untuk perawatan agar wajah, dan bentuk tubuh yang lain nampak sesuai.
Salah satu langkah yang bisa diambil untuk membuat wajah kencang ialah penggunaan skin care rutin dan juga olahraga.
Baca Juga : Mesra di Pantai, Yuanita Christiani Mulai Bocorkan Wajah Calon Suami
Tapi, tak sedikit dari perempuan yang ingin mengambil langkah instan dengan melakukan operasi plastik.
Mereka tak segan keluarkan banyak biaya untuk hal tersebut.
Tapi, cobalah tanyakan beberapa hal ini sebelum Sahabat NOVA mengambil tindakan berani tersebut.
Baca Juga : Ups.! Jatuh dari Mobil, Ternyata Inilah yang Dilakukan Olla Ramlan
1. Apakah kita masih dalam masa pertumbuhan?
Dokter bedah plastik di New York, Ryan Neinstein, M.D menjelaskan lebih baik untuk tidak melakukan bedah plastik jika kondisi tubuh masih bisa berkembang.
“Tidak masuk akal untuk melakukan operasi elektif pada tubuh yang masih tumbuh dan berubah,” tandasnya.
Menurutnya, tinggi dan berat badan serta ukuran payudara harus dalam ukuran yang sama (berhenti tumbuh)setidaknya satu tahun sebelum tindakan operasi.
Baca Juga : Ulang Tahun, Via Vallen Rayakan di Kamarnya yang Bergaya Eropa dengan Interior Keemasan, Mewah!
2. Bagian apa yang ingin dioperasi dan diperbaiki?
Sebaiknya kita harus punya alasan yang sangat spesifik tentang apa yang ingin dilakukan.
Ryan Neinstein, bercerita pasien bedah plastik yang paling bahagia adalah mereka yang menggunakannya untuk memperbaiki bentuk tertentu, bukan meningkatkannya.
Misal, menyeimbangkan bentuk hidung bukan malah memancungkan hidung.
Baca Juga : Naik Motor, Jonatan Christie Bonceng Artis Cantik! Siapa ya?
3. Kenapa ingin melakukan operasi plastik?
Motivasi untuk mengubah tubuh secara permanen tentu akan membuat perbedaan pada diri, ini bisa menjadi hal yang baik, atau malah memenyebabkan penyesalan seumur hidup.
“Jangan sampai kita mengubah diri hanya untuk pasangan, bergaul dengan lingkungan sosial, atau terlihat sepertui selebriti,” kata Ryan.
Alasan terbaik untuk seorang melakukan bedah plastik ialah karena hal ini datang dari keinginannya sendiri.
Baca Juga : Bergelimang Harta, Menu Makan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Sederhana Banget!
4. Apa yang diharapkan?
Lupakan keinginan untuk memiliki bibir seksi bak Angelina Jolie.
Yang terpenting ialah bagaimana caranya kita menjadi lebih baik dari versi kita sendiri.
“Tanyakan pada diri bagaimana perasaan setelah mendapat perubahan nantinya, jika tidak yakin, lebih baik menunggu waktu lagi untuk sebelumnya memutuskan operasi plastik,” ujarnya.
Baca Juga : Selalu Harmonis, Ashanty Minta Maaf Hingga Cium Tangan Anang Saat Kepergok Ribut, Ada Apa?
5. Sudahkan melakukan yang terbaik pada diri sendiri?
Dokter mengatakan mereka lebih merekomendasikan pasien untuk melakuakn gaya hidup sehat seperti olahraga, makan makanan bergizi sebelum mempertimbangkan operasi.
“Operasi plastik tidak boleh dijadikan pilihan utama untuk memperbaiki bentuk diri,” terang Ryan.
Setidaknya, konsultasikanlah hidup pada ahli gizi, pelatih hingga psikolog agar hidup lebih baik, hingga kemungkinan mengamnil tindakan operasi lebih sedikit.
Baca Juga : Wah Parfum Putri Diana dan Kate Middleton Seharga 2 Jutaan, Penasaran?
6. Apa kita tahu risikonya?
“Pertama dan yang paling penting diketahui, risiko dari bedah plastik ialah kematian,” kata Ryan.
Risiko lain dari operasi plastik yakni infeksi, perdarahan, hingga pembekuan darah (yang juga bisa berakibat fatal).
Jadi pikirkan kembali risiko yang akan terjadi ya.
Baca Juga : Chanel Berhasil Ubah Runway Jadi Pantai di Paris Fashion Week 2019!
7. Sudahkan mencari dokter bedah plastik terpercaya?
Tidak semua dokter bedah plastik memiliki sertifikasi dan memiliki reputasi yang baik.
Pertanyakan juga hal-hal praktis seperti jenis prosedur tindakan, berapa uang yang dibutuhkan, jika terjadi kesalahan,apakah masih bisa diperbaiki, dan lain sebagainya.
Pastikan kta memilirkan dengan matang segala tindakan yang diambil ya.
Jangan sampai kita menyesal Sahat NOVA.(*)
Source | : | Women's Health |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR