1. Kondisi Mata dan Pendengaran
Pertama, pastikan mata kita tidak sedang lelah.
Kedua, pastikan kita cukup konsentrasi mendengar segala bentuk bunyi, seperti klakson, bel pintu kereta, atau raungan sirene.
Acuh jelas hanya akan membahayakan keselamatan.
“Kewajiban sebagai manusia, kita punya keterbatasan kemampuan. Kita lelah atau fit, itu hanya kita yang tahu,” kata Sony Susmana, pakar safety driving, pendiri sekaligus pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia.
Baca Juga : Cintanya Pada Nafa Urbach Bertepuk Sebelah Tangan, Sahrul Gunawan: Dia Jinak-Jinak Merpati
2. Stretching Setiap Lelah
Mengemudi memang sangat melelahkan, terlebih karena kita terkurung dalam posisi duduk dan tak bisa bebas bergerak.
Untuk itu, penting bagi kita untuk senantiasa meregangkan otot (stretching), entah itu sebelum menyetir, ataupun saat tubuh terlanjur letih.
“Kita wajib stretching (sebelum mengemudi), enggak perlu lama-lama, cukup 5-10 menit. Lakukan peregangan, supaya peredaran darah di dalam tubuh lebih lancar,” ujar Sony.
Bagaimana bila tubuh sedang sangat lelah, akibat penat dengan masalah atau pekerjaan?
“Setelah pulang kerja, misalnya, dia tetap harus siap sebelum mengemudi. Tetap perlu stretching. Terus kalau sudah 1,5 atau dua jam dia lelah, istirahatlah. Keluar dari mobil, berdiri, stretchinglah, dapatkan udara bersih,” terangnya.
Baca Juga : Putri Indro Warkop Ungkap Ibunya Perokok Aktif Sampai Divonis Kanker Paru-Paru
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR