NOVA.id – Perempuan memiliki peranan penting dalam kehidupan ini.
Tak hanya bertugas menajdi ibu yang harus mendidik dan membesarkan anak sekaligus mengurus keluarga, kita juga terkadang memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Menjadi perempuan hebat tentu harus bisa menyeimbangkan kedua peran tersebut.
Baca Juga : Digugat Cerai Istri, Charly van Houten Sampaikan Satu Permohonan Menyayat Hati
Ditambah lagi, kemampuan kita untuk menyeimbangkan kedua lini kehidupan tersebut juga berkaitan dengan kehidupan rohani kita.
Keinginan untuk mengajak para perempuan dapat menyeimbangkan dua lini kehidupan tersebut menjadi tujuan dilaksanakannya kegiatan kerohanian Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) bertajuk The Power of Muharram bersama Ustadzah Mamah Dedeh di Masjid Pondok Indah, Jakarta.
Menjadikan perempuan Indonesia mandiri, berkualitas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan VISI PPLIPI (Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia) itu sendiri.
Baca Juga : Jadi Anggota DPR, Eko Patrio Kisahkan Didikan Keras Almarhumah Ibunda: Sedekahnya Hebat
Ketua Umum PPLIPI Indah SDA mengatakan meski bulan Muharram telah berlalu, tetapi dia ingin agar semangat tersebut terus terjaga.
Semangat bagi para perempuan untuk berhijrah meningkatkan ketaatan dan keimanan sehingga hidupnya menjadi lebih seimbang.
“Kegiatan ceramah bersama Mamah Dedeh ini penting agar kita juga tidak gamang dan tidak hanya memikirkan kehidupan dunia tetapi keagamaannya kosong. Makanya ini dilaksanakan agar secara mental dan spiritual para perempuan itu dapat kuat dan bertumbuh,” ujarnya, Kamis (25/10).
Baca Juga : Kesaksian Nelayan: Lion Air JT 610 Berputar-putar Lalu Menukik Tajam Hingga Meledak
Dalam acara yang dihadir oleh sekitar 500 perempuan ini Mamah Dedeh tampil memberikan ceramah dengan gaya khasnya yang tegas, lugas, dan diiringi dengan gaya yang jenaka.
“Kegiatan kerohanian ini rutin dilaksanakan setiap bulan oleh komisi kerohanian PPLIPI,” ucap Julia Chaerani SH WKU 4 yg membawahi Komisi Kerohanian.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR