Ibu-Anak Korban Tsunami Aceh Kembali Bertemu Setelah 10 Tahun Terpisah
Sambil meneteskan air mata, Jamaliah mengisahkan bagaimana pertemuannya dengan Wenni bisa terjadi. Alkisah, Jamaliah dan Septi Rangkuti pindah ke Desa Tarigonan, Kecamatan Ulubarungun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Sekitar sebulan yang lalu ia mendapati Wenni diasuh oleh warga Aceh Barat Daya. Kabar ini didapat dari abang Jamaliah, Zainudin, yang tinggal di Balang Pidie. Awalnya, Zainudin melihat anak ini di sebuah rumah warga saat pulang dari sekolah.
"Wajah anak itu mirip dengan saya, makanya dia penasaran dan diselidiki, ternyata pengakuan bunda angkat Winny dia anak yatim piatu korban tsunami," kata Jamaliah, Rabu (6/8), kepada Kompas.com. Mendengar jawaban itu, Zainudin semakin yakin bahwa anak itu anak Jamaliah yang hilang saat tsunami.
Selama ini, sebut wanita yang bahkan tak berani bermimpi bisa bertemu putrinya lagi ini, Wenni diasuh oleh Nenek Maryam, warga Desa Pulo Kayu, Kecamatan Susoh, Abdya. Kedua orangtua Wenni pun langsung menjemput putrinya untuk bisa tinggal dan berkumpul bersama. "Tadi malam kami sampai kemari. Dulu saat tsunami saya tinggal di Lorong Kangkung, Desa Pangong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, rumah ini," kata Jamaliah lagi.
Saat ini, Wenni duduk di kelas 4 sekolah dasar. Wajah gadis kecil ini, kata sang ibu, tak berubah dan terlihat seperti wajah ibunya. "Waktu kecil dia putih, sekarang sudah hitam, tapi wajahnya tidak berubah seperti waktu kecil. Rencananya setelah mengurus pindah sekolah dan izin kepada nenek asuhnya Wenni di Abdya, dalam dua hari ini, dia akan kami bawa pulang dan tinggal bersama kami," kata dia.
Astudestra Ajeng / Sumber: Kompas.com
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest
Popular
Hot Topic
Tag Popular