Menjadi seorang pengacara bukanlah cita-cita masa kecilnya. Nadia malah berniat menjadi seorang dokter hewan. Namun, nasib membawanya ke jalan berbeda. Usai menyelesaikan studi S1-nya di Universitas Pelita Harapan, Nadia melanjutkan kuliah S2-nya di Lex Legal Mastering Universitas Westminster mengambil jurusan Entertainment Law di London, Inggris.
Saat itu, Nadia masih menjalani studinya sambil mengambil beberapa tawaran syuting. "Aku ambil sekolah hukum, tapi di situ aku masih ambil enam judul film kuliah masih nyambi syuting," ujar Nadia. Beruntung, Nadia bisa menjalani keduanya, lulus dengan mulus dan nilai maksimal.
Lama-kelamaan, Nadia semakin cinta dengan dunia hukum yang baru didalaminya. Alhasil, setelah kembali ke tanah air, Nadia mencoba peruntungan baru sebagai seorang pengacara. Ia menanggalkan seluruh atribut keartisannya, dan mulai melamar pekerjaan sebagai seorang pengacara di beberapa kantor pengacara terkenal.
"Sempat kasih CV (Cuurriculum Vitae), interview di beberapa tempat juga. Ada proses itu lah. Saya jalani semuanya dari nol lagi. Aku dulu (jadi artis) juga kan dari nol, dari umur tujuh tahun," kata Nadia.
Perjuangan Nadia akhirnya membuahkan hasil. Nadia diterima bekerja di kantor pengacara kenamaan OC Kaligis. Baru sekitar enam bulan dara berusia 26 tahun itu bekerja disana. Oleh ayah Velove Vexia itu, Nadia ditugasi untuk menangani kasus hukum korban skandal JIS (Jakarta International School)
"Ini target baru sih, yang pasti dua tahun pertama pembuktian ya jadi pengacara. Fokus dulu lah enggak mau ada gangguan dengan apapun."
Okki/Tabloidnova.com
KOMENTAR