Lajang yang tinggal di Kebraon Manis Tengah, Surabaya itu, mengawali usahanya sebagai pengrajin glass painting tahun 2007. Sebelumnya, Yunita kerja di bank. Bosan kerja kantoran,Yunita memilih membuka usaha di rumah sekaligus mengembangkan hobinya sejak kecil yaitu melukis dan membuat kerajinan tangan.
Kerajinan glass painting sengaja dipilihnya dengan alasan di Surabaya belum banyak yang menekuni. "Peluangnya masih besar. Makanya saya yakin, kalau ditekuni, kerajinan ini pasti bisa berkembang dengan baik," ujar Yunita.
Teknik kedua, menggambar desain di atas permukaan kaca seperti stoples. "Diperlukan kreativitas untuk menyesuaikan jenis gambar dengan ukuran stoples tadi," ungkap Yunita yang langsung ikut pameran setelah dua bulan menghasilkan sejumlah karya perdananya. "Dari pameran itu saya semakin yakin karena responnya lumayan sekali. Lagipula dengan bertatap muka langsung dengan pembeli, saya semakin tahu selera yang diinginkan tanpa harus meninggalkan ciri khas saya."
Yunita kerap kebanjiran pesanan, khususnya menjelang hari besar atau musim hajatan. "Kalau Lebaran, yang laku stoples sementara saat musim hajatan, yang dicari suvenir perkawinan," ungkap Yunita yang menjual kreasinya dari harga Rp 10 ribu hingga ratusan ribu.
Henry Ismono, Gandhi Wasono M
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR