NOVA.id - Sesungguhnya, kecantikan adalah hak bagi setiap insan perempuan di seluruh dunia.
Hal itulah yang juga digaungkan oleh pemilik sekaligus pendiri PT Martina Berto, yaitu DR. Martha Tilaar, yang sukses memperkenalkan kecantikan melalui Sari Ayu Martha Tilaar.
"Mindset perempuan itu harus diperkaya, harus mandiri, percaya diri," ujar Martha Tilaar, saat dijumpai NOVA.id di pabrik Sariayu Martha Tilaar di Pulo Gadung, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Wow! Kalahkan Raisa dan Chelsea Islan, Natasha Wilona Masuk Daftar 100 Wajah Tercantik di Dunia
Perempuan kelahiran Kebumen, 4 September 1937 ini juga berpendapat bahwa sesungguhnya semua perempuan memiliki kecantikan.
Hanya saja tinggal bagaimana kita mengemas kecantikan yang kita miliki menjadi sebuah harta yang tak ternilai harganya, tentunya juga disesuaikan dengan perilaku kita.
"Jadi adat istiadatnya, semua perempuan itu cantik, tinggal bagaimana kita belajar memelihara dan mempercantik diri. kita punya budi pekerti yang bisa menonjolkan kecantikan kita, kalau kita cantik tapi sombong, orang juga tidak suka," tambahnya.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
Perempuan yang sempat mengenyam pendidikan di Amerika selama 4,5 tahun ini juga mengingatkan kembali soal jati diri perempuan Indonesia yang kerap dilupakan oleh sebagian dari kita.
"Di masa sekarang, perempuan timur jadi identitas Indonesia. Nanti lama-lama kita melupakan budaya Indonesia, sebelum itu terjadi kita harus ingat siapa kita," katanya.
Baca juga: Wah, Ternyata Inilah Manfaat Buah Kiwi, Salah Satunya Bermanfaat Bagi Kecantikan Kita
Hal itu serupa dengan visi Marta Tilaar selama mengembangkan perusahaan kosmetiknya, yakni menjadi perusahaan kecantikan terdepan dengan nuansa ketimuran dan alami yang memanfaatkan penelitian, pengembangan riset dan teknologi modern untuk memberikan nilai tambah pada konsumen.
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR