NOVA.id – Kita sering mendengar anggapan, matahari pagi bagus untuk kesehatan kita.
Benarkah demikian?
Yang perlu kita tahu, sinar UV kita butuhkan, terutama untuk mengubah provitamin D dalam tubuh menjadi vitamin D.
(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy Note 8, Blogging dan Vlogging Menjadi Lebih Mudah)
Hampir semua jaringan dan sel tubuh termasuk jantung, lambung, pankreas, payudara, usus, prostat, otak dan kulit, memiliki reseptor untuk vitamin D.
Maka, bisa disimpulkan semua jaringan tubuh kita membutuhkan vitamin D.
Penemuan penting lainnya, ternyata vitamin D juga memiliki kemampuan untuk menurunkan proliferasi atau pelipatgandaan secara cepat sel kanker.
(Baca juga: Sukses Melalui Film Horor Pengabdi Setan, Kini Joko Anwar akan Garap Film Kembali, Horor Lagi?)
Namun di sisi lain, sinar UV bisa membuat kulit menjadi gelap, peradangan hingga warna kulit menjadi kemerahan, kulit terbakar atau sunburn, bahkan kulit melepuh seperti luka bakar.
Selain itu, paparan sinar matahari juga bisa menginduksi sintesis melanin, transfer pigmen di sekitar keratinosit, atau tempat yang bukan seharusnya.
Akibatnya, akan muncul bintik kecokelatan pada kulit, gangguan pembentukan firoblast sehingga kulit menjadi berkerut, kerusakan DNA sel, dan kanker kulit.
(Baca juga: Terungkap! Ternyata Inilah Sosok Pria yang Selalu Mendampingi Nafa Urbach)
Meski demikian, bukan berarti kita harus menghindari sinar matahari.
Gunakan tabir surya yang tepat untuk mengurangi efek negatif yang bisa ditimbulkan dari sinar UV.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR