Bagaimana awal mendirikan HijUp.com?
Semula saya kerja kantoran. Lulus dari FISIP Universitas Indonesia, saya kerja di bagian marketing research sebuah perusahaan. Saya yang sudah berhijab sejak usia 15 tahun menyadari, meski mengenakan jilbab, muslimah juga harus grooming alias merawat diri sehingga tetap cantik dan menarik.
Dulu, mengenakan jilbab identik dengan tua atau enggak fashionable. Sementara di dunia kerja, kita dituntut fashionable. Oleh karena satu dan lain hal, saya mengundurkan diri dari pekerjaan dan mulai berkontemplasi. Saya ingin melakukan sesuatu yang berarti dan berpengaruh ke banyak orang dengan hidup saya. Saat itu belum terpikir mau melakukan apa.
Nah, kebetulan suami punya perusahaan IT (information and technology) dan bergerak di bidang website developer. Kami lalu mengembangkan konsep muslimah fashion dan mengimplementasikannya ke bentuk e-commerce karena sumber dayanya sudah ada. Melihat populasi muslim di Indonesia yang sangat besar, saya yakin pasar dan produsennya pasti ada.
Prosesnya seperti apa?
Yang utama pemilihan nama. Sempat bingung juga mau pakai nama apa. Lantaran spiritnya untuk grooming, tadinya mau pakai nama Dress Up with Hijab. Tapi, kok, panjang banget. Lalu disingkat jadi HijabUp, masih kurang sreg juga. Akhirnya dipersingkat lagi jadi HijUp. Dan HijUp.com diluncurkan di awal bulan puasa tahun 2011.
Saya tak memungkiri, saat itu momentumnya sangat pas. Menjelang Lebaran orang butuh baju muslim, meskipun sehari-hari tak mengenakan jilbab. Oleh karena basis kami di online, penyebaran secara mulut ke mulut jadi sangat cepat. Kami masuk ke berbagai forum dan media sosial seperti Twitter dan Facebook. Apalagi, saya juga membuat video tutorial hijab di kanal YouTube. Responsnya bagus banget.
Respons positif juga datang dari luar negeri, ya?
Betul. Saat itu video kami ditonton seorang mahasiswi Prancis jurusan e-commerce. Kebetulan gadis itu berasal dari Maroko dan beragama Islam. Tertarik dengan HijUp.com, dia lalu magang di sini. Bersama-sama, kami melakukan riset potensi pasar dunia terhadap hijab. Ternyata hasilnya sangat luar baisa.
KOMENTAR