Sebagian upaya pencegahan kecelakaan di rumah sering dirasa mengada-ada oleh para orang tua. Namun sesungguhnya, jumlah kecelakaan pada bayi sudah tak bisa dihitung dengan jari. Cegahlah sekarang juga!
Ini tidak main-main. Data menunjukkan angka kecelakaan di rumah sebagian besar menelan korban anak-anak. Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang ditaruh di sembarang tempat. Bisa ditebak, umumnya kecelakaan seperti itu disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya.
Menurut Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc(OM) PKK, dokter ahli kesehatan kerja, setiap kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah menjadi tanggung jawab orang tuanya. "Sebab, anak-anak usia di bawah lima tahun, pada dasarnya belum bisa menjaga dirinya sendiri."
Di Amerika saja, tambahnya, orang tua yang menyebabkan anaknya meninggal atau cacat karena kecelakaan di rumah, akan dituntut oleh District Attorney atau jaksa penuntut umum. Pasalnya, akibat kelalaian orang tua, anaknya jadi meninggal atau cedera.
Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan kematian anak akibat kecelakaan di rumah, jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa ke meja hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi pun diakui orang tua, tidak diduga akibat "kelalaian" mereka, sehingga anak-anak menjadi korban.
"Kebanyakan orang tua tak menyadari, bayi bisa bergerak secara cepat. Mereka menjangkau apa saja yang ada di dekat mereka. Ditambah rasa ingin tahu mereka. Ditinggal ibunya sebentar saja, bisa fatal akibatnya," sesal Djoko yang berpraktik di Klinik International SOS, Jakarta. Contohnya, ibu dan si kecil duduk bersama di meja makan. Tiba-tiba telepon berdering dan ibu beranjak untuk menerima telepon. Tak lama, anaknya sudah menjerit karena tersiram kopi panas milik ibunya.
Kalau saja orang tua bisa mengantisipasi hal-hal di rumah yang bisa mencederai anak, mungkin tak banyak anak yang akan menjadi korban. Berikut cara-cara mengantisipasi bahaya di rumah, seperti yang disarankan Sudjoko.
PADA usia tertentu, anak-anak selalu memasukkan apa pun di mulutnya. Hati-hati, bisa membuatnya tersedak! Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua untuk mencegah kejadian tersedak:
* Jauhkan anak dari barang-barang kecil dan mainan yang bisa dilepas menjadi bagian-bagian kecil.
* Belilah mainan yang sesuai dengan umur dan keterampilan bayi. Memberikan mainan untuk umur 2 tahun ke atas kepada bayi, sungguh mengundang risiko, karena ukurannya yang kecil.
* Jauhkan mainan anak-anak yang lebih besar dari jangkauan si bayi. Bayi selalu tertarik dengan benda berwarna yang cerah.
* Ajari si kakak untuk selalu menyimpan mainannya secara rapi pada kotak khusus tertutup yang sudah disediakan.
KOMENTAR