Kapan sebaiknya kita mengajak dan melatih anak berpuasa?
Pada umumnya, anak siap berlatih untuk berpuasa pada usia 6-7 tahun, namun lebih dini tentu semakin baik agar si kecil terbiasa. Tentu saja, orang tua harus memerhatikan kondisi fisik serta kebutuhan energi yang diperlukan anak untuk beraktivitas sepanjang hari. Ingat, usia anak-anak adalah masa yang penuh dengan aktivitas motorik yang sangat menguras energi. Jadi, jangan sampai kita terlalu memaksa anak berpuasa, yang justru bisa berdampk tak bagus bagi kesehatan fisiknya.
Untuk mengetahui kemampuan berpuasa anak, salah satu tandanya adalah anak merasa lemas dan mengeluh lapar. Jika ini yang terjadi, segera batalkan puasanya. Jangan lupa tetap memuji usahanya. Namun, jangan biarkan anak balas dendam terhadap rasa laparnya dengan makan dalam porsi besar sekaligus. Tindakan "balas dendam" semacam ini bisa membuat sistem pencernaannya kaget dan bereaksi, sehingga menimbulkan sakit. Berikan minuman pembuka yang dapat memulihkan energinya disertai makanan ringan. Setelah itu, barulah makan makanan utama dengan porsi tidak berlebihan.
Lakukan Bertahap
Lantas, bagaimana cara melatih anak berpuasa?
Yang harus dilakukan orang tua pada tahap awal adalah memberikan pengertian kepada Si Kecil kenapa ia harus berpuasa. Dengan mengetahui alasan tersebut, diharapkan akan tumbuh kecintaan anak akan ibadah. Tentu, penjelasan harus disesuaikan dengan usia anak.
Beri penjelasan mengenai apa itu puasa, kapan waktu melaksanakan puasa, apa yang harus, boleh dan tidak boleh dilakukan ketika berpuasa, dan sebagainya.
Yang perlu diingat, tujuan dalam proses belajar berpuasa bukanlah berhasil atau tidaknya anak berpuasa sehari penuh atau satu bulan tanpa batal. Melainkan agar anak mengenal dan memahami seluk beluk puasa, sehingga ia menjadi senang berpuasa dan ingin berpuasa dengan kemauannya sendiri tanpa paksaan.
Setelah anak mengetahui latar belakang berpuasa, orangtua bisa mulai mengajak anak untuk berpuasa.
Berlatih berpuasa tentunya tak bisa langsung jadi, anak bisa puasa sebulan penuh.
Proses belajar ini harus dilakukan bertahap sesuai kemampuan anak. Contohnya, di awal latihan, puasa bisa dilakukan hingga pukul 9 atau 10 pagi. Setelah makan, puasa dilanjutkan kembali hingga siang hari. Usai batal sejenak di siang hari, puasa bisa dilanjutkan lagi hingga Maghrib. Di tahun berikutnya, puasa dapat dilakukan hingga pukul 12 siang, dan seterusnya.
Beri Reward
Puasa bagi anak memang sesuatu yang berat. Namun, ada beberapa cara untuk mendongkrak semangat mereka agar mau berpuasa. Salah satu di antaranya adalah dengan memberikan reward atau hadiah bila anak mampu berpuasa. Akan tetapi, sebaiknya reward yang diberikan bukan berupa uang.
KOMENTAR