"Sabtu (8/6) jam 7 ??pagi kemarin beliau sudah mengalami kritis dan terus sampai beliau menghembuskan nafas terakhir pada pukul 19.05 waktu setempat," ungkap Pramono Anung.
Saat Taufiq kritis, semua keluarga termasuk Megawati, Puan Maharani dan Pratama, ikut mendampingi hingga detik-detik terakhir.
Pramono yang juga menemani saat kritis hingga meninggal dunia, mengaku sangat sedih akan kepergian Taufiq.
"Bagi yang dekat, sudah merasakan firasat. Sejak saya perhatikan ketika kami lawatan ke Ende, semua yang digagas beliau selalu dijalani," tukas Pramono.
Menurut Pramono, saat Taufiq meninggal kemarin sebenarnya tak disangkanya. "Saya sudah sempat mendampingi beliau saat krisis 5 hingga 6 kali. Kemarin itu justru tidak terlalu parah. Tapi mungkin memang jalannya sudah seperti itu," ungkapnya.
Kepergian Taufiq membuat Pramono bertekad selalu mengingat dan mengindahkan nasihat dan pesan Seniornya ini.
"Beliau selalu sampaikan (pada sejawat) untuk bisa selalu berdamai dengan setiap orang. Termasuk dengan pemerintahan yang ada. Itu selalu disampaikan. Saya sendiri sebagai pimpinan DPR diminta agar tidak selalu berbeda dan mau menerima masukan. Pak Taufiq walaupun berbeda, beliau selalu mengajak dan duduk bersama dengan orang lain. Itulah karakter pak Taufiq," kenangnya.
Masih adalagi 3 cita-cita Taufiq yang diingat Pramono. Yakni merayakan hari Pancasila 1 Juni, meluruskan stigma Bung Karno diselesaikan dengan pahlawan nasional. Dan, terwujudnya 4 pilar kebangsaan.
Laili
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR