Peristiwa tersebut sontak membuat orang-orang bertanya akan motif yang dimiliki Sudirman membawa sepucuk pistol ke dalam masjid.
"Setelah dilakukan observasi selama sekitar seminggu dan melibatkan pemantauan psikolog, dan psikiater, Sudirman disimpulkan mengalami kondisi tertentu atau stres sehingga psikolog menyarankan untuk tidak terlalu didesak dan perlu pendekatan bersifat empati, simpati dan kasih sayang," ungkap Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Bagaimana Sudirman bisa mencapai Istqlal? Sudirman memang mengaku ingin sholat Ied di Istiqlal. Dirinya kerap berpakaian a la tentara karena memang memiliki obsesi menjadi tentara.
"Tidak ingin jadi polisi, dulu ingin jadi marinir. Soalnya bapak dulu veteran jadi ikut seperti bapak," ungkapnya ketika ditemui tabloidnova.com.
Saat ditangkap Sudirman diketahui membawa sepucuk senjata. "Senjata yang diduga mirip senjata api itu sama sekali tidak mirip senjata yang sebenarnya. Itu hanya replika, secara mekanis sama sekali tidak mirip dan tidak berfungsi. Tidak mungkin bisa melontar peluru jadi tidak bisa dikatakan senjata sama sekali, tapi hanya benda yang mirip," terang Rikwanto.
Atas temuan ini, kasus menyusupnya Sudirman ke Istiqlal dinyatakan ditutup. Polisi berharap keluarga lebih memperhatikan dan menyayangi Sudirman sehingga ia tidak lagi berbuat hal yang menyulitkan dirinya sendiri.
Laili
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR