Masril bersyukur keluarga di Sungai Penuh selamat. Hanya saja, pikirannya tertuju pada Suci yang berada di Padang dan hatinya bergetar saat mendengar kampus tempat Suci mengajar runtuh. Bersama beberapa saudaranya, ia lalu berangkat ke Padang.
"Hancur hati saya ketika melihat kondisi bangunan sekolah Suci yang runtuh. Bagaimana tidak? Gedung berlantai 3 itu hancur berantakan. Saat itu saya sudah percaya, Refi (panggilannya untuk Suci, red.) sudah meninggal."
Menurut cerita, beberapa saat setelah kejadian itu, ayah Sari, Sophian Virgo (62), mendengar suara sahutan dari dalam reruntuhan gedung. "Segera setelah gempa itu reda, saya langsung ke mari. Saya panggil-panggil nama anak saya dari atas runtuhan itu lalu saya dengar sahutannya tapi saya tidak tahu harus melakukan apa karena saya tidak punya alat untuk mengeluarkan dia," kisah Sophian.
Baru sehari kemudian, tepatnya sekitar pukul 16.00, bantuan mobil datang. "Itu pun setelah saya dan beberapa orang mendatangi kantor Walikota. Kalau tidak, mungkin Sari hingga saat ini tidak bisa dikeluarkan."
Sari dan Suci tertimbun dengan posisi duduk dan kaki keduanya terjepit oleh sebuah meja besar. Di atas meja itu, tergeletak jenazah teman sekelas Sari, Claudia, yang tertimpa tembok besar.
Bantuan tenaga perlahan mulai berdatangan. Tim Satkorlak Sumatera Barat, TNI AD, dan staf RS Semen Padang, dengan seksama berusaha mengeluarkan kedua orang itu. Namun karena medannya yang sangat sulit, mengeluarkan mereka bukan hal mudah. Sambil terus mencari cara, tim evakuasi terus berkomunikasi dan memberi makanan kepada korban.
Akhirnya, 2 Oktober 2009 sekitar pukul 12.00, drama itu berakhir. Sari berhasil dikeluarkan, menyusul Suci lima jam kemudian. Kaki mereka bengkak dengan kulit luar yang mulai mengelupas gara-gara selama 2 hari peredaran darahnya tidak lancar,
Fran Ottu, dokter dari RS Tentara, Padang, memastikan, Suci dan Sari dalam kondisi baik. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka bisa sembuh dengan cepat. Kalau dilihat dari lukanya, luka Sari memang lebih parah, tapi seiring dengan waktu dan pengobatan yang baik, mereka akan baik-baik saja."
Ester Sondang
KOMENTAR