"Ya enggak apa-apa, istrinya juga suka," kata Gubernur Jawa Tengah terpilih asal PDIP Ganjar Pranowo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/7/2013) malam.
Menurut Ganjar, ibu-ibu berpotensi untuk menyerap dan menyalurkan suara. Mereka juga memiliki komunitas-komunitas tersendiri yang banyak di masyarakat.
"Lebih tekun. Makanya banyak di antara kelompok itu solid dan mudah pengaruhi orang," kata Ganjar.
Ia melihat kaum ibu tersebut tertarik kepada Jokowi bukanlah melihat penampilan atau soal fisik yang lain.
"Jokowi punya kesan kebapakan melayani semua orang komunikasi gampang. Apalagi program KJS (Kartu Jakarta Sehat) disenangi ibu-ibu, Pengobatan dirasakan ibu-ibu karena kalau sakit biayanya mahal," tuturnya.
Sebelumnya, temuan Indonesia Research Centre (IRC) melalui survei terbarunya terhadap pemilik telepon di 11 kota besar pada 8-11 Juli 2013 memperoleh hal yang menarik pada sosok Jokowi.
Temuan IRC menunjukkan Gubernur DKI Jakarta ini mampu menyerap konstituen yang lebih luas. Terbukti Jokowi mendapatkan dukungan dengan persentase yang relatif signifikan, yakni antara 17% hingga 37%, dari konstituen partai politik (parpol) lain di luar PDIP.
Namun gejala yang lebih menarik ialah jika pemilih kandidat presiden dilihat berdasarkan jenis kelamin. Sebagian besar pemilih Prabowo (66.1 persen) dan Wiranto (58.8 persen) adalah kaum laki-laki.
Sebaliknya mayoritas yang memilih Jokowi, adalah kaum perempuan dengan persentase kurang lebih sama. Selain Jokowi nama-nama yang banyak dipilih kaum perempuan ialah Dahlan Iskan, Megawati, Jusuf Kalla, dan Aburizal Bakrie.
Tribunnews
KOMENTAR