Seks bukanlah satu-satunya yang membuat kehidupan perkawinan menjadi bahagia. Tetapi tanpa kehidupan seks yang menyenangkan, belum tentu Anda akan mendapatkan kehidupan perkawinan yang bahagia. Bahkan, jarang sekali ada pasangan yang mau membicarakan persoalan dalam kehidupan seksnya secara terbuka. Misalnya, ketika perempuan merasa tak pernah puas dalam berhubungan intim. Beranikah ia berterus terang pada pasangannya?
"Kenapa seks menjadi penting, dan sekaligus menjadi momok? Padahal seks adalah masalah ekspresi dan energi. Seks dianggap sebagai sesuatu yang secara energi ada, tapi tidak semua mampu menikmatinya secara sehat," ungkap seksolog Zoya Amirin, saat acara "Jalur Rempah: The Untold Story" di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (21/10) lalu.
Yang lebih memprihatinkan, di Indonesia membicarakan seks dianggap tabu sehingga kita tidak terbiasa berbicara seks sesuai konteks. "Kita cenderung berusaha menutupi, atau malah bicara terlalu vulgar. Itu bisa menjadi masalah," lanjutnya.
Zoya memiliki beberapa saran agar Anda memiliki kehidupan seks yang berkualitas, di antaranya:
* Tingkatkan keyakinan diri Anda. Anda boleh menjadi orang yang biasa-biasa saja, tapi memiliki kepercayaan diri yang besar. Dengan keyakinan diri maupun kepercayaan diri yang tinggi, Anda pun akan mampu mendapatkan aktivitas seks yang menyenangkan. Menurut Dr Arun Ghosh, pakar kesehatan seksual di Spire Liverpool Hospital, saat berhubungan seks Anda akan melepaskan hormon oksitosin yang membuat kita mampu bonding dengan pasangan, meningkatkan kadar empati dan lebih mampu memercayai orang lain.
* Sering-seringlah melakukan ritual romantis bersama pasangan. Zoya mengingatkan Anda untuk kembali melakukan hal-hal kecil yang bisa meningkatkan kemesraan dengan pasangan. Misalnya, "Berapa kali Anda berciuman dalam sehari? Lakukan hal-hal kecil seperti ini yang bisa memicu gairah," ujar dosen tamu di Fakultas Psikologi Unika Atmajaya Jakarta ini.
* Hindari memanggil "Mama-Papa" pada pasangan. Menurut Zoya, sebaiknya Anda tidak memanggil pasangan dengan sebutan "Mama-Papa". Mengapa? "Kalau Anda dipanggil Mama, artinya Anda adalah mamanya anak-anak. Sehingga, panggilan ini menghilangkan sensasi seksual. Anda tidak akan dipandang sebagai pasangan seksual," ujarnya.
* Berkomunikasi secara terbuka. Jangan menganggap pasangan bisa membaca pikiran Anda. Jika Anda merasakan perbuatan atau perkataan pasangan yang menyakitkan atau tidak sesuai dengan keinginan Anda, sampaikan terus terang.
* Sexercise more! Selain bisa mengembalikan keintiman dengan pasangan, hubungan seks juga bisa meredakan stres dan sakit kepala. Kalau Anda tidak bisa sering berhubungan seks dengan pasangan, kencan berdua pun tak jadi masalah.
* Mulailah menjalankan kebiasaan seksual yang sehat. Konsumsi makanan alami dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral. Jangan lupa, masukkan rempah-rempah ke dalam menu makanan Anda. Cengkeh, kayumanis, dan pala sudah terbukti mampu mendongkrak gairah seksual jika dikonsumsi secara teratur (baca: 3 Rempah yang Mampu Meningkatkan Gairah Seksual).
"Makanan (yang bersifat afrodisiak) bisa memberi pengaruh signifikan kalau Anda juga telah melakukan effort untuk hal-hal di atas," pungkas Zoya. Jika semua hal di atas sudah Anda lakukan, tak perlu lagi bantuan dari makanan afrodisiak untuk meningkatkan libido.
Penulis | : | Felicitas Harmandini |
Editor | : | Felicitas Harmandini |
KOMENTAR