Keluar sebagai pemenang dalam Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016 untuk kategori Apresiasi Film Cerita Panjang Bioskop pada awal Oktober lalu, film Salawaku kembali menorehkan prestasi dengan masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia 2016. Tak tanggung-tanggung, film ini langsung masuk dalam 8 nominasi, yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pembantu Pria Terbaik, Pemeran Pembantu Wanita Terbaik, Pemeran Anak Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Lagu Tema Film Terbaik.
Namun tak hanya di dalam negeri, Salawaku juga siap berlaga dalam ajang Tokyo International Film Festival (TIFF) pada 25 Oktober-3 November 2016 mendatang. Film ini akan berlaga dalam kategori Asian Future. Menariknya, film garapan sutradara Pritagita Arianegara ini sama sekali belum tayang di Indonesia. Justru TIFF menjadi tempat untuk world premiere film Salawaku.
"Sebetulnya kami sudah dapat tanggal di bulan Oktober tapi last minute dapat panggilan dari TIFF. Akhirnya, kami dikasih pilihan mau tayang sebagai world premiere atau biasa saja. Akhirnya kami ingin membanggakan Indonesia dan pilih sebagai world premiere di TIFF. Tapi, kami sudah pastikan akan tayang di bulan Januari 2017," ungkap Ray Zulham selaku produser film Salawaku saat ditemui di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Proyek drama road movie ini mengambil lokasi di Maluku, tepatnya di kota Piru, ibukota kabupaten Seram bagian Barat. Kisahnya sendiri tentang perjalanan dua orang yang berbeda usia Salawaku dan Saras yang diperankan oleh Karina Salim.
"Film ini menceritakan tentang pencarian. Pencarian jati diri, keluarga, dan hidup seseorang yang namanya Salawaku. Disini aku sebagai Saras, dia mengalami sesuatu hal dalam hidupnya dan dia pergi ke Maluku untuk melepaskan kepenatan. Disana, dia bertemu seorang anak bernama Salawaku dan itu mengubah hidup dia. Dia banyak belajar tentang hidup," ungkap Karina.
Penulis | : | Caroline Ayudya Pramantie |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR