NOVA.id - Malang betul nasib bayi bernama Debora yang harus meregang nyawa lantaran tak sempat mendapatakan tindakan medis terbaik.
Hanya karena permasalahan biaya, bayi milik pasangan Henny dan sang suami Rudianto tak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lantaran rumah sakit yang mereka datangi tidak bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kedua orangtuanya tak cukup punya uang, sehingga bayi yang masih berumur empat bulan itu tak mendapatkan pelayanan maksimal.
Ayah Debora, Rudianto, begitu terpukul atas nasib yang menimpa buah hatinya.
Kala itu, bayinya sesak napas dan dibawa ke RS Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat.
"Bayi saya harus masuk ruang PICU untuk perawatan. Tapi tidak mendapatkan pelayanan itu, karena uang saya tidak cukup membayarnya," ungkap Rudianto kepada wartakota.tribunnews.com dikutip dari tribunnews.com.
Rudianto menceritakan kisah pilunya ini saat ditemui di kediamannya, Jalan Husein Sastranegara, RT 02/01, Kampung Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Sabtu (9/9).
Kedua orangtua bayi Debora memang dari kalangan tak berada.
Baca juga: Tak Diizinkan Keluarga untuk Operasi Sesar, Ibu Hamil Ini Nekat Bunuh Diri, Ini Penyebabnya
Rumah yang mereka tinggali pun hanya mengontrak.
"Memang kasihan, cuma karena enggak punya uang, enggak dapat pelayanan. Mereka mengontrak di sini sudah satu tahun lebih," ucap Dahlia, pemilik kontrakan yang ditempati Rudianto dan Henny serta anak-anak mereka.
Mengintip Isi Buku "Cabai Kering pada Khazanah Masakan Melayu", Ada Resep Sambal Bilis hingga Otak-otak
KOMENTAR