NOVA.id - Seekor anjing ada di rumah satu keluarga yang dibunuh di Bekasi diduga menyaksikan kejadian tragis yang menimpa pemiliknya yang terungkap pada Selasa (13/11).
Warga mendengar "Brown" nama anjing tersebut menyalak berulang kali dan diduga menjadi waktu kejadian pembunuhan.
Hewan peliharaan yang menyaksikan sebuah kejadian yang mengerikan bisa mengalami trauma hingga masalah mental.
Baca Juga : Diterawang, Roy Kiyoshi Sebut Aura Mulan Jameela Gelap! Kenapa?
Hal ini dijelaskan oleh seorang Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), yang juga merupakan Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel.
"Studi menyimpulkan hewan peliharaan juga bisa bersedih," jelas Reza dikutip dari tribunwow.com.
"Ambil contoh, simpanse bernama Flint. Sedemikian sedihnya, sampai-sampai dia menderita dan akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga : Pilu, Menunduk dan Menangis Selama Hari Pernikahannya, Kisah Pengantin Ini Justru Buat Geram!
Ilmuwan juga bilang, hewan bisa menderita penyakit mental," lanjutnya.
Warga sekitar juga mengatakan bahwa anjing tersebut tampak berlinang air mata dan tak mau mendekati benda yang tampak seperti makanan di didekatnya.
Mengetahui hal tersebut, akhirnya anjing bernama Brown akhirnya dititipkan ke Organisasi Pecinta Hewan Goceng For Life (GFL).
Baca Juga : Rasakan Gempa Bali Tengah Malam Tadi, Tamara Bleszynski Tuliskan Pesan Pengingat yang Menyentuh
Anjing yang diduga menyaksikan kejadian mengerikan dari pemiliknya itu akan dirawat oleh para pecinta hewan di organisasi tersebut.
Jika keluarga menginginkan kembali anjing tersebut untuk dirawat maka organisasi akan menyerahkannya.
Tetapi jika tidak, maka GFL akan mencari orang yang mampu mengadopsi dan merawat Brown dengan baik.
Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Anjasmara dan Dian Nitami Ternyata Sudah Dikaruniai 2 Cucu Menggemaskan!
Dari pembunuhan satu keluarga di Bekasi, olisi telah menemukan seorang tersangka yang berinisial HS.
Tersangka HS juga masih memiliki ikatan saudara dengan korban, dan kerap menginap di kos-kosan korban.
Dendam menjadi motif pembunuhan yang dilakukan oleh HS.
"Sering dimarah-marahin," jelas Argo Yuwono, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya pada Juma (16/11).