Bahayanya, lama kelamaan keinginan untuk mengaktualisasikannya dalam kehidupan nyata, atau pertemuan tatap muka, semakin intens dan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai sebuah perselingkuhan.
“Semua perselingkuhan tidak pernah diawali dengan niat berselingkuh. Jadi, batasan dengan lawan jenis, apalagi dengan mantan pacar perlu dipertegas saat keduanya sudah berumahtangga. Karena mencegah perselingkuhan lebih baik daripada menyelesaikannya,” saran Wita.
Lagipula, selingkuh itu sangat merugikan. Fokus, energi, dan waktu yang seharusnya diberikan kepada pasangan sah dan anak-anak, malah diberikan kepada selingkuhan.
Baca Juga : Benarkah Perempuan Tak Cocok Mengendarai SUV Besar? Berikut Faktanya!
Sehingga, timbul rasa kecewa, marah, dan emosi negatif lainnya dari keluarga. Selain itu, ketika kita mengetahui bahwa pasangan selingkuh meskipun secara online, maka akan ada dampak emosi negatif yang muncul.
Seperti terluka, sedih, bahkan merasa dikhianati. Meskipun hanya sebatas kata-kata, pasti akan tetap terasa menyakitkan.
Jika tidak segera dikomunikasikan dengan pasangan, sangat mungkin Anda menjadi menarik diri atau memunculkan perilaku negatif, seperti marah-marah tanpa penjelasan.