3 Langkah Tepat untuk Berdamai dengan Sikap Perfeksionis, Dijamin Tenang

By Tentry Yudvi Dian Utami, Senin, 3 Desember 2018 | 08:30 WIB
3 Cara Berdamai dengan Sifat Perfeksionis, DIjami Tenang! (Warchi)

NOVA.id - Punya sisi perfeksionis dalam diri kita, terkadang membantu untuk menyelesaikan segala urusan dengan detail dan rapi.

Akan tetapi, tak selamanya punya sisi perfeksionis itu bagus untuk kehidupan dan tumbuh kembang diri sendiri.

Seringnya, sifat perfeksionis dalam diri bisa mengantarkan seseorang mengalami kecemasan berlebih yang juga akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

 Baca Juga : Menikah di KUA, Suhay Salim Tampil Tanpa Makeup dan Bercelana Jeans!

Jessica Pryor sebagai psikolog dari Institur Keluarga di Universitas Northwestern, menjelaskan jika sikap perfeksionis yang tidak sehat biasanya akan membuat mereka mengatur goals sangat tinggi dan kuat. 

Tapi, jika tidak mencapai goals itu, mereka biasanya mengeluarkan reaksi negatif berlebih juga. 

“Ini akan membuat siklus itu tetap berputar  dan  orang tidak bisa keluar dari siklus tersebut,” jelasnya.

 Baca Juga : Diserang Netizen, Ussy Sulistiawaty Terlihat Habis Menangis: Akan Kulakukan Apapun Buat 4 Bidadari Ini

Karena itu, Jessica menyarankan untuk berani memulai melepaskan sikap perfeksionis dengan beberapa cara berikut ini, yuk disimak.

1. Menyadari perfeksionis adalah sebuah ilusi 

Selalu ingat jika segala sesuatu tentang kesempurnaan adalah hal yang tak mungkin dan tidak semuanya bisa diraih. 

Jadi, daripada kita melakukan hal yang salah, lebih baik tanamkan ke diri sendiri untuk membuat goals realistis.

 Baca Juga : Berlibur dan Jalan-jalan dengan Buah Hati Makin Nyaman dengan Compact Stroller Ini

2. Berlatih untuk tidak menjadi sempurna 

Jika kita menyadari, diri ini punya sikap perfeksionis yang tidak sehat,  lebih baik melakukan latihan. 

Jessica menyarankan untuk melakukan membagi-bagi goals dalam kehidupan.

Pilihlah prioritas utama yang paling dominan dalam kehidupan.

 Baca Juga : Sekuel Si Doel The Movie Dimulai, Rano Karno Ungkap Kabar Mak Nyak Aminah Cendrakasih

Kemudian, tanyalah pada diri sendiri, sisi hidup mana yang ingin kita “sempurnakan”. 

Dan buatlah diri sendiri lebih fleksibel di dalam semua area. 

3. Lebih fokus ke proses daripada hasil 

“Ini sangat normal bagi seseorang yang punya goals  tinggi, jika mereka lebih perfeksionis ke hasil akhir sebuah produk, di mana produk itu dihasilkan dalam waktu berjam-jam, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya,” jelasnya. 

Hal ini akan membuat orang–orang tertentu berjuang dengan motivasi dan self–talk untuk menguatkan diri ke hasil akhir tersebut. 

Karena itu, Jessica menyarankan untuk lebih menikmati proses dibandingkan fokus ke hasil akhir.

Baca Juga : Banyak Perempuan Indonesia Berkunjung ke Korea Selatan, Oplas atau Jalan-Jalan?

Selamat mencoba!(*)